Rabu, 20 Februari 2019

Berani Gundul 2019, Kepedulian Dan Kebersamaan Untuk No More Pain Karena Kids Should Be Happy!



Setiap tanggal 15 Februari telah ditetapkan oleh Childhood Cancer International (CCI) sebagai Hari Kanker Anak Sedunia untuk diperingati di seluruh dunia. Bukan hanya sekedar sebagai peringatan semata, tapi agar setiap manusia bisa lebih sadar akan pentingnya kesehatan dan mencegah diri serta keluarga dari bahaya mematikan kanker, terutama anak-anak.


Berani Gundul, Kids Should Be Happy!


Semua anak memiliki hak untuk merasakan kebahagiaan, termasuk anak-anak penderita kanker. Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI, baca: ye ka ki) dan seluruh pemerhati kanker anak berharap, rasa sakit psikis dan raga pada anak penderita kanker dapat dikurangi.



Berani Gundul 2019 mengangkat tema "No More Pain - Kids Should Be Happy!" dalam memperingati Hari Kanker Anak Internasional 2019 di Gandaria City Mall, Jakarta Selatan, pada Minggu (17/2). Pastinya hal ini berhubungan dengan target inisiatif kanker anak global WHO untuk menghilangkan segala rasa sakit (No More Pain) dan penderitaan anak-anak yang berjuang melawan kanker.

Ira Soelistyo selaku Ketua YKAKI mengungkapkan bahwa acara Berani Gundul ini adalah acara tahunan, dan di tahun 2019 ini merupakan tahun yang ke 5. Ini suatu simbol anak penderita kanker umumnya kan botak. Memberitahu kepada anak tersebut, botak bukan masalah, bisa tumbuh lagi. Seperti biasa, salah satu rangkaian acaranya terbuka umum yang ingin botak, atau sekedar potong rambut dengan para hairstylist dari Martha Tilaar yang sudah disediakan ini, dengan minimal berdonasi 50 ribu.


"Tahun kemarin ada sekitar 200 sampai 300 yang datang untuk memangkas rambutnya untuk berdonasi, kami berharap tahun ini lebih. Di beberapa rumah singgah YKAKI di kota lain juga mengadakan, jumlahnya diluar itu. Bagi yang berhalangan datang, kalau dari tahun-tahun sebelumnya ada saja yang mengirim rambutnya (untuk dikumpulkan lalu dijual), beserta uang donasinya ke rumah singgah kami. Berharap juga bukan hanya sekedar beramal, tapi dapat lebih memahami kanker anak ini," papar Ira Soelistyo.

Tidak semua orang harus mencukur rambutnya sampai gundul. Untuk yang ingin memotong rambutnya jadi pendek pun tidak masalah. Pria maupun wanita bisa ikut, termasuk yang berhijab.

Seru, Gembira, Penuh Rasa Kebersamaan

Keseruan membuat dan mencetak keramik Fun With Clay oleh adik-adik penyintas kanker yang didampingi oleh tim F. Widayanto Galery, di acara ini kita diajak untuk bermain dan berkreasi dengan tanah liat sambil berdonasi untuk YKAKI.


Dalam kampanye yang diselenggrakan oleh YKAKI di Gandaria City Mall ini, tidak hanya ada kegiatan amal berupa penggalangan dana saja,  namun YKAKI menghadirkan dokter spesialis, dan beberapa pejuang kanker.

Acara ini juga dimeriahkan para penyanyi terkenal seperti Cakra Khan, Wahyu Selow, Bastian Steel, The Overthunes, Soul Siter, Romaria dan masih banyak lagi. Untuk menghibur anak-anak penderita, orang tua, dan juga untuk umum, agar pengedukasian dikemas dengan gembira, santai. Anak-anak pun mempersembahkan bakat mereka dalam bernyanyi, menari dan ada demo make-up dari Rofifah, beliau adalah seorang penyintas kanker yang hingga saat ini berstatus sebagai mahasiswa fashion design IKJ dan make-up artist.




Penampilan kakak-kakak badut dari Aku Badut Indonesia (ABI) sukses membuat anak-anak dan kami semua yang hadir makin terhibur dan penuh dengan tawa melihat aksi para kakak badut yang lucu. Bukan cuma menghibur kami saja, ternyata salah satu kakak badut juga berbagi kebahagiaan dengan turut melakukan aksi Berani Gundul. 



Keseruan, kegembiraan hari ini adalah salah satu bukti bahwa kita semua masih peduli, penuh dengan rasa kebersamaan untuk saling membantu dan menolong anak-anak penderita kanker, juga sebagai bentuk dukungan kesembuhan para pasien kanker.

Bentuk dukungan seperti ini, sangat penting untuk pasien. Selain itu, juga dapat memperluas kesadaran akan pencegahan kanker dan pentingnya deteksi dini kanker.

"Saya mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah membantu terselenggaranya acara ini, para pengisi acara dan sponsor/mitra media. Terima kasih juga kepada dermawan, pengunjung dan peserta berani gundul yang telah meluangkan waktu, tenaga dan materi, untuk membantu YKAKI menjalankan misinya membantu anak-anak penderita kanker dari keluarga pra sejahtera" pungkas Ketua YKAKI.

Kenali Gejalanya Dan Cegah Kanker

Hal pertama yang bisa kita lakukan untuk mencegah kanker ialah dengan menghindari faktor risikonya dan mengenal cirinya dengan melakukan deteksi dini kanker.



Kanker tidak menular dan kanker pada anak dapat diupayakan sembuh bila setelah ditemukan gejala maupun tanda-tandanya segera dilaksanakan pengobatan serta perawatan yang sebaik-baiknya. Estimasi Globocan 2002, kanker pada anak tidak lebih dari 2% dari jumlah semua kanker, namun merupakan penyebab kematian kedua pada anak di populasi.

Gejala kanker pada anak maupun bayi lebih sulit diketahui karena mereka belum mampu mengemukakan yang dirasakan. Peran orangtua, masyarakat, petugas kesehatan, kader, menjadi penting artinya untuk mengenali tanda-tanda dan gejala kanker pada anak sehingga kemungkinan untuk penanganan segera dan tingkat kesembuhan menjadi jauh lebih besar.

No More Pain,
No More Loss,
Kids Should Be Happy!


Saatnya Peduli, Saatnya Berbagi Bersama YKAKI

Sudah saatnya kita peduli, berbagi dan berbuat sesuatu untuk mereka yang sangat membutuhkan uluran tangan kita semua guna mengurangi beban kehidupan mereka terlebih di saat kesedihan melanda karena buah hati menderita kanker.

YKAKI mengajak saya, Anda, kita semua berpartisipasi untuk membantu dan peduli pada anak-anak dengan kanker di Indonesia. 

YKAKI menanti uluran tangan kita semua untuk bersama-sama dalam upaya menanggulangi kanker anak di Indonesia, baik dalam informasi tepat guna mengenai deteksi dini, menyediakan sarana akomodasi atau rumah singgah, pendidikan bagi anak-anak yang sedang dalam perawatan di rumah sakit. Demikian pula advokasi atau pendampingan para orang tua disaat mereka membutuhkan.

Mari bersama kita dampingi dan dukung anak-anak kita untuk mencapai kesembuhannya.

20 komentar:

  1. Waktu itu pernah ketemu juga waktu charity bareng hope mereka itu anak-anak penuh semangat kadang suka sedih sendiri bangga juga karena sekarang banyak yang care dan support anak-anak pengidap kanker. Info berharga bgt mbak, love

    BalasHapus
  2. gerakan berani gundul ini bagus sekali yaa, pasti tidak mudah bagi anak-anak penderita kanker diusia yang masih kecil sudah bertarung dengan sakit kanker. Semoga saja angka penderita kanker pada anak akan semakin berkurang.

    BalasHapus
  3. Memang iya sih, kanker identik dengan kepala botak. Ya laki-laki, ya perempuan, semuanya. Semoga dengan kegiatan ini anak-anak penderita kanker dapat terhibur dan tetap punya semangat untuk bisa sembuh.

    BalasHapus
  4. Kemarin lihat video di Twitter seorang ayah menggunduli kepalanya di depan anaknya yg udah gundul duluan karena kanker. Antara terharu sama si ayah, tapi juga sedih lihat anaknya yg sakit. Semoga para penderita kanker segera sembuh. Amin.

    BalasHapus
  5. konsepnya bagus banget. inspiratif! smoga bisa jadi wadah silaturrahmi ya

    BalasHapus
  6. Ya Allah, kalau lihat yang kaya gini betapa kita harus bersyukur banget. Hebat, adik-adik itu ya! Semoga kegiatan ini memberi semangat lebih pada mereka.

    BalasHapus
  7. Mpo mau ikutan juga ah. Kebetulan rambut Mpo agak sedikit panjang atau.

    Tapi tidak mau cukur botak. Memotong rambut sambil berbagi sangatlah mulia.

    Sampai kapan nih acaranya. Mpo mau datang juga ke Gandaria city

    BalasHapus
  8. Keren nih programnya. Jadi anak-anak dengan kanker bakal lebih semangat lagi untuk survive.

    BalasHapus
  9. Salute Sama YKAKI Dan para volunteer ya. Karena anak anak pun berhak bahagia no matter keadaan mereka sepertinya apa ya mba, secara fisik Dan mental 🤗

    BalasHapus
  10. Salut buat mereka yang mendukung gerakan peduli kanker ini. Karena dukungan dari orang-orang terdekat bisa jadi obat yang mujarab untuk jiwa mereka. Semoga selalu diberi kekuatan untuk teman-teman penderita kanker.

    BalasHapus
  11. Setuju sekali..No More Pain, No More Loss,Kids Should Be Happy!
    Salut dan terharu dengan anak-anak penyintas kanker ini. Semoga langkah mulia YKAKI dimudahkan dan anak-anak beserta keluarga mereka dikuatkan menjalaninya.

    BalasHapus
  12. Jujur ya kalau liat penyintas anak kanker, bawaannya sedih :(. Tapi aku ingin selalu ada senyum di wajah mereka. Dann acara ini emang keren

    BalasHapus
  13. Semoga seluruh anak2 semua pada sehat ya mbak. Sedih liat anak penyintas kanker. :(
    Smg program spt ini makin dilancarkan dan makin banyak yg termotivasi

    BalasHapus
  14. Belum lama tuh aku pernah workshop bareng dengan para survivor tapi perempuan, ini aja bikin aku sedih banget. Kalau lihat anak-anak gini pasti aku lebih sedih tapi aku sekaligus bangga dengan semangat mereka

    BalasHapus
  15. 5 tahun yang lalu pernah juga menghadiri acara seperti ini, semua orang ditantang utk digunduli, lokasi di mall juga sama. Ternyata banyak artis yg datang dan minta digunduli sbg bentuk empati mereka.

    BalasHapus
  16. Sebenernya aku sedih banget bacanya. Anak kecil udah kena penyakit berat. Perjalanan mereka masih panjang. Semoga bisa terus tersenyum walau badai menerpa. Semoga lekas sembuh. Yuk bantu!

    BalasHapus
  17. Baru dengar soal acara ini. Keren acaranya. Dengan begini kita bisa turut membantu anak penderita kanker melawan penyakitnya

    BalasHapus
  18. Ya Allah, aku baca tulisan mbak laili sambil cirambay...anak-anak ini insya allah calon penghuni surga ya mbak. Mereka sudah diuji sedemikian rupa padahal masih balita...terharu sama acara ini,,,terharu banget...

    BalasHapus
  19. Hiks kalau tahu ada anak sek kecil udah kena kanker sedih mbaaa. Smoga dengan kegiatan ini mereka jadi semangat ya mba. Sehat dan sembuh juga. Aamiin

    BalasHapus
  20. Aku sempat dapat undangan WA nya nih, tapi aku ga bisa hadir pas hari itu. Acaranya seru pasti bikin anak-anak penyintas kanker bahagia dan yang ikut botakin rambut ngerasain apa yang dirasakan anak-anak itu.

    BalasHapus