Kamis, 28 September 2023

Kampung Berseri Astra (KBA) Sunter Jaya RW 01 Produktif Dan Literasi Ramah Anak

 
Sumber foto : Republika.co.id


Selain sebagai pusat ekonomi bisnis dan wisata, kota Jakarta juga menjadi tempat jutaan orang mengadu nasib mencari penghidupan yang layak. Ditengah gemerlapnya gedung-gedung yang menjulang tinggi, ternyata masih ada perkampungan berseri nan asri seperti yang ada di wilayah Jakarta Utara, yaitu Kampung Berseri Astra (KBA) Sunter Jaya.

KBA Kampung Sunter Jaya yang terletak di RW 01, Kelurahan Sunter Jaya, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara ini dahulunya merupakan pemukiman yang hampir tidak memiliki pepohonan, jarak antar rumah saling berdempetan dan tidak mempunyai tempat pembuangan sampah sendiri, sempitnya lahan membuat warga kesulitan membuang sampah. Diperparah lagi dengan buruknya sistem drainase, ikut membuat musim hujan kerap menjadi bencana dan banjir tahunan yang acap kali melanda kampung Sunter Jaya.

Menjadi Kampung Berseri Astra Produktif 

Seiring dengan berjalannya waktu, warga kampung pun mulai peduli terhadap lingkungan dan menata kampungnya menjadi lebih asri dan lebih ceria. Kampung dengan populasi 13.267 jiwa itu, warganya kompak bahu-membahu membangun kampungnya. Salah satunya adalah dengan berkreasi mengecat jalan jadi berwarna-warni, pada beberapa jalan bahkan di cat dengan pola permainan tradisional anak-anak.

Dilansir dari laman Republika, Rabu (30/12/2020), 
RB Sutarno, pembina KBA Sunter Jaya prihatin akan kondisi kampungnya. Sejak 2009, mantan guru sekolah swasta itu pun mencoba untuk menyadarkan warga untuk lebih peduli dengan lingkungan. Bermitra dengan salah satu komunitas dari Sunter Indah, dia mencoba untuk melatih warga mengelola sampah rumah tangga dari sumbernya. Sampah organik harus dipisahkan untuk dijadikan kompos. Sementara sampah anorganik didaur ulang dan masuk ke bank sampah. Untuk menyemangati warga, Sutarno menghijaukan lusinan gang di kampung itu dengan pot. Untuk gang yang jalannya amat sempit, pot akan digantung.

“Pada 2010 itu ada gerakan kampung hijau dari pemerintah. Kita mulai per RT melakukan penghijauan,” jelas dia. Sutarno pun menggandeng pengurus RT dan RW. Setiap RT membentuk tim hijau yang dikordinasikan oleh pengurus RW 01. Masuknya bantuan dari CSR Astra Honda Motor —yang sudah terlebih dahulu membantu bank sampah— membuat gerakan kampung hijau semakin massif. Perlahan, RW 01 pun berubah wajah.

Sumber foto : Republika.co.id

Sutarno kemudian bersinergi dengan warga lain dalam pengelolaan sampah. Jika dia memproduksi sampah organik, maka sampah anorganik diserahkan kepada ibu PKK. Pengelolaan sampah plastik dikomandoi oleh Sri Rahayu dengan bank sampahnya. Bank Sampah dengan nasabah berjumlah lebih dari seratus orang itu bisa mengumpulkan tiga ton sampah plastik per tiga bulan. Warga pun bisa menabung di bank sampah tersebut. Tabungan dari setoran sampah yang dihargai Rp 3000 per kilogram akan diambil saat Idul Fitri. “Buat beli daging waktu lebaran,”ujar Sri Rahayu. 

Untuk menambah serapan, warga membuat 250 lubang biopori yang tampak di sepanjang jalan. Kampung ini juga menyiapkan pompa pengendali banjir plus sistem peringatan dini jika ada bencana. Meski sejak 2015, banjir sudah tidak lagi hinggap ke area RW 01. 

Sebagai tempat pembibitan, Sutarno membuat taman mini di lantai dua rumahnya. Taman seluas 150 meter itu sepenuhnya berwadahkan pot. Pohon pisang, kelor, palem, cabai, pegagan hingga lidah buaya menjadi penghuninya. Hidup di pot tak membuat pepohonan itu mandul. Mereka bisa tetap berbuah. “Coba lihat ini pisang. Sebentar lagi bisa dipetik,” kata Sutarno.

Taman itu dilengkapi dengan dua kolam ikan lele. Kolam ikan dibangun dengan susunan behel tak bersemen. Lembaran terpal melapisi kolam itu. Air kolam itu pun diambil dari limbah air penyejuk udara (Air Conditioner).  Taman di rumah Sutarno pun yang mengambil konsep kebun gizi dan kolam gizi. Dia bisa mengambil sayuran dan ikan untuk minimal dikonsumsi sendiri. “Ini konsep mini proklim sebenarnya,”jelas dia. 

Kini, rumah Sutarno menjadi tempat pembelajaran pengelolaan sampah baik organik maupun anorganik. Astra membantu merenovasi rumah pribadi Sutarno hingga layak untuk dijadikan rumah belajar. Astra juga melengkapi alat-alat produksi kompos di rumah Sutarno. Meski terletak di gang sempit, rumah itu bisa menampung belasan orang yang hendak belajar cara pengelolaan sampah. “Ruang ini kami dibantu Astra menjadi rumah belajar. Alat-alat ini dibantu oleh Astra,”tambah dia.

Diganjar Prestasi

Hasil program ini bisa dinikmati sekarang. Selain dapat menanggulangi banjir, RW 01 juga mendapat trofi Kampung Proklim dari Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup pada 2016. Padahal, Sutarno menjelaskan, wilayah perkotaan yang mendapatkan trofi tersebut amat sedikit. “Sehingga saat ini Wilayah RW 01 Sunter Jaya menjadi wilayah percontohan oleh KLHK untuk Kampung Proklim untuk tipe perkotaan,” jelas dia. Sutarno pun mendapat prestasi Kalpataru Tingkat Nasional. Trofi ini diberikan di Jakarta, Senin (21/12). Sutarno meraih kalpataru untuk kategori pembina atas prestasinya membangun Proklim KBA Sunter Jaya.

Sumber foto : @proklim_sunterjaya01

Sebelum pandemi, reputasi  RW 01 sebagai kampung proklim mengundang tamu dari seantero daerah di Tanah Air untuk berkunjung. “Dari Aceh hingga Papua sudah kesini,” kata Kartono. Sutarno menimpali, tamu-tamu luar negeri juga melakukan studi banding ke RW 01. Mereka ingin belajar pengelolaan sampah dan cara membuat pemukiman padat penduduk menjadi hijau.

Tujuan dari program KBA ini adalah Astra ingin memberikan bantuan untuk pengembangan dan kemandirian. Ada 4 pilar kontribusi sosial Astra yaitu Kesehatan, Pendidikan, Lingkungan dan Kewirausahaan. Karena itulah, untuk menjadi Kampung Berseri Astra (KBA) tentunya harus sudah melaksanakan aktifitas 4 pilar tersebut.

KBA Sunter Jaya, Kampung Literasi Ramah Anak

Kampung Produktif adalah konsep kampung mandiri yang mampu menjadi pusat pembelajaran dan memenuhi kebutuhan sendiri melalui kegiatan produktif dan meningkatkan kualitas hidup di bidang pendidikan, lingkungan, kesehatan dan pemberdayaan ekonomi.

Sumber foto : dewirieka.com

Warga Kampung Sunter Jaya jadi lebih bersemangat untuk membangun kampungnya, pada aspek pendidikan warga melakukan kegiatan bersama dengan pengurus KBA. Pada kegiatan literasi, ada Pos Baca yang rutin diadakan seminggu dua kali. Pos baca adalah sebuah acara bermain dan bersenang-senang dengan anak-anak. 

Kegiatan Pos Baca ini sangatlah ditunggu oleh anak-anak, karena disini mereka bisa bernyanyi, membuat prakarya, mendongeng hingga menulis pengalaman sehari-hari di agenda, tempatnya pun berpindah-pindah di tiga lokasi wilayah Sunter Jaya. 
Selain kegiatan Pos Baca, di Kampung Berseri Astra (KBA) Sunter Jaya ini juga ada Wisata Literasi untuk anak-anak PAUD yang bertujuan agar dapat mengenalkan buku sejak dini, sehingga anak-anak menjadi gemar membaca buku dan mulai tertarik untuk menulis.

Gerobak Buku untuk anak-anak juga dibuatkan oleh Astra atas permintaan Tati (sapaan akrab Sri Hartati selaku Relawan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak atau RPTRA) karena menurut Tati taman bacaan mereka terlalu kecil untuk menampung koleksi buku yang ada. Tak hanya itu, ada juga pendampingan belajar untuk anak usia dini, SD dan SMP.
Dampaknya adalah anak-anak di wilayah Sunter Jaya disibukkan dengan kegiatan positif dan bermanfaat.
Continue reading Kampung Berseri Astra (KBA) Sunter Jaya RW 01 Produktif Dan Literasi Ramah Anak

Selasa, 19 September 2023

Semangat Pantang Menyerah Dan Kreativitas Tak Terbatas Dari Sosok Inspiratif Yudi Efrinaldi, Pengusaha Muda Sekaligus CEO Es Gak Beres

 
Sumber foto : Good News From Indonesia 


Cuaca yang panas saat musim kemarau pastinya membuat banyak orang akan mencari minuman segar dan dingin untuk mengurangi hawa panas, jadi muncul nih ide bisnis minuman dingin yang bisa jadi peluang yang sangat menjanjikan saat musim kemarau tiba.

Tak hanya sekedar menjalankan bisnis begitu saja, agar bisnis bisa berjalan pastinya dibutuhkan konsep dan kreativitas seperti yang dilakukan oleh sosok inspiratif Yudi Efrinaldi. Melalui kreativitasnya yang tanpa batas, Yudi (sapaan akrabnya) mendapatkan ide untuk berjualan es dengan konsep unik dan menarik yang diperolehnya melalui platform YouTube.

Berbagai ide baru mengubah nasib Yudi, dimulai dengan menerapkan beragam inspirasi yang ditemuinya dari hasil menonton YouTube kedalam bisnisnya. Yudi merancang menu es yang inovatif dengan sentuhan unik yang tidak hanya sekadar memanjakan lidah, tetapi juga merangsang imajinasi para pelanggannya.


Sumber foto : radioidola.com


Mengutip Idola 92.6 FM, Asahan, Seorang anak muda di Kabupaten Asahan Sumatera Utara mengelola bisnis berbasis minuman dingin. Produk itu ia beri nama “Es Gak Beres”.

Anak muda itu adalah Yudi Efrinaldi-Pengusaha Muda dan CEO Es Gak Beres dari Kisaran Kabupaten Asahan Provinsi Sumatera Utara. Hingga awal tahun 2022 ini, Yudi yang juga merupakan founder sedekah keroyokan tersebut telah memiliki hampir 550 mitra cabang yang tersebar di Sumatera, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Kalimantan Tengah.

Mengingat keterbatasan yang dimiliki serta latar belakang Yudi sebagai pegawai honorer dan kondisi ekonomi yang menurun malah memotivasi dirinya sendiri untuk membuka bisnis. Yang sebelumnya Yudi mencoba berjualan bubur ayam pinggir jalan dan pisang goreng krispi online pertama di Kisaran (KIJEK), akan tetapi usaha tersebut tidak membuahkan hasil.


Sumber foto : radioidola.com


Dengan semangatnya yang pantang menyerah dan kreativitas tak terbatas, Yudi memulai jualan Es Gak Beres dari gerobak kecil di pinggir jalan. Dengan rata-rata penjualan hingga 300 cup per hari dengan omzet antara 300 ribu hingga 1,5 juta rupiah saat itu.
Kini, Yudi bisa meraup omzet antara 100 hingga 150 juta per bulan dari penjualan bahan baku ke mitra cabang. Hasil pengembangan cabang Es Gak Beres bahkan dapat digunakan untuk membangun sebuah Cafe dan Resto pada Desember 2020 lalu.

Cafe ini juga menjadi salah satu upaya Yudi untuk mempertahankan merek agar dapat berkembang dan bertahan lebih lama lagi. Perkembangan usaha ini juga telah membantu mempekerjakan 40 orang karyawan di bidang produksi bahan baku dan 10 orang untuk pengelolaan Cafe, Resto dan Minimarket.

Melansir Good News From Indonesia, Dalam perjalanan hidupnya, Yudi Efrinaldi telah mengalami perjuangan yang tak kenal kata menyerah. Meski dihadang oleh berbagai tantangan yang bisa membuat banyak orang menyerah, Yudi membuktikan bahwa semangat pantang menyerah dan kreativitas tak terbatas, memiliki kekuatan untuk membawa perubahan yang menginspirasi banyak orang. Dari seorang pegawai honorer yang menghadapi keterbatasan ekonomi yang signifikan, Yudi berhasil meraih kesuksesan luar biasa sebagai pemilik jaringan usaha "Es Gak Beres" yang telah merambah berbagai daerah di Indonesia.

Hasil tak mengingkari usaha. Setelah melewati proses seleksi dari 13.148 peserta, Yudi akhirnya mendapat apresiasi pertama kategori kewirausahaan di SATU Indonesia Awards 2021 atas dedikasinya dalam menginspirasi dan menciptakan dampak positif bagi masyarakat. Penghargaan ini tidak hanya mencerminkan ketekunan Yudi dalam menghadapi tantangan, tetapi juga menggarisbawahi peran inspiratifnya dalam memotivasi orang lain untuk mengatasi rintangan mereka.

Penghargaan datang sebagai pengakuan atas perjuangan, ketekunan dan pencapaian luar biasa dari seorang Yudi Efrinaldi. Semoga kegigihan, ketekunan, kreativitas tak terbatasnya dapat menjadi inspirasi kita semua untuk meraih cita-cita masa depan yang lebih cerah.


Continue reading Semangat Pantang Menyerah Dan Kreativitas Tak Terbatas Dari Sosok Inspiratif Yudi Efrinaldi, Pengusaha Muda Sekaligus CEO Es Gak Beres

Minggu, 17 September 2023

Kampung Berseri Astra (KBA) Rawajati RW 03 Semangat Olah Sampah Jadi Berkah

 
Dok.Pri

Keberadaan kampung yang asri dan berseri ternyata masih ada ditengah pesatnya pembangunan gedung bertingkat di ibukota Jakarta. Salah satunya adalah Kampung Berseri Astra (KBA) Rawajati RW 03 yang berlokasi di Komplek Zeni, Jl. Zeni AD 2 RT.06/RW.03 Rawajati Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan.

Begitu tiba di Kampung Berseri Astra (KBA) Rawajati RW.03 kesan pertama yang terlihat adalah lingkungan yang bersih, berhawa sejuk, adem dan banyak pepohonan hijaunya.

Kampung Berseri Astra yang terletak di wilayah kelurahan Rawajati kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan ini, merupakan hasil kerja keras dan komitmen berkelanjutan warga sekitar, khususnya ibu-ibu Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) yang merintis sebuah gerakan cinta lingkungan.
Pemandangan lingkungan bersih bebas dari sampah sehingga menjadi daya tarik Kampung Rawajati ini. 

Ternyata kampung ini memiliki prestasi diantaranya di tahun 2004 dinobatkan menjadi Kampung Agrowisata DKI Jakarta yang menjadi percontohan bagi banyak pihak. Dan di tahun 2015 Kampung Rawajati diresmikan menjadi Kampung Berseri Astra (KBA) yang didukung penuh oleh PT Astra International Tbk.

Pastinya  prestasi diraih melalui adanya perjuangan dan cinta akan lingkungan dan inilah yang kini menjadi cikal bakal lahirnya gerakan bank sampah di Kampung Rawajati.

Program Semangat Kurangi Sampah Plastik

Adalah Sylvia Ermita selaku Ketua Pengurus Bank Sampah Percontohan Rawajati bersama ibu-ibu Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) merintis sebuah gerakan cinta lingkungan, yaitu gerakan yang dicanangkan warga memang bertujuan kepada peduli lingkungan untuk menjadikan area RW.03 Rawajati menjadi kawasan hijau yang dipenuhi pepohonan dengan memanfaatkan setiap jengkal tanah.

Dok.Pri

KBA Rawajati merupakan satu dari 22 KBA yang ada di seluruh Indonesia yang menerapkan gerakan Semangat Kurangi Plastik. Semangat Kurangi Plastik merupakan sebuah program kontribusi sosial berkelanjutan Astra yang bertujuan mengurangi sampah plastik sekali pakai.

Program ini diluncurkan Astra pada Februari 2020.
KBA Rawajati mengumpulkan sampah plastik sekali pakai dari rumah tangga warga di sekitar lingkungan kampung dan hasil pengumpulan sampah dari sungai oleh Unit Pelaksana Kebersihan (UPK) Badan Air Pancoran yang setiap hari disetor ke bank sampah Rawajati dapat mencapai hingga 100kg.

Bank Sampah KBA Rawajati

Para warga yang sebelumnya tidak pernah mengelola sampah rumah tangga dengan benar, saat ini perlahan-lahan mulai berubah dengan adanya bank sampah di Kampung Rawajati.
Telah tercatat 858 orang warga menjadi nasabah bank sampah KBA Rawajati, mulai dari rumah tangga hingga mahasiswa di luar wilayah dan memiliki kas hingga mencapai Rp.24 juta.

Dok.Pri

Sylvia Ermita sebagai Local Champions atau Tokoh Penggerak KBA Rawajati mengungkapkan bahwa bank sampah KBA Rawajati telah bertransformasi sebagai tempat untuk membantu meningkatkan kesejahteraan warga masyarakat yang tergerak untuk melakukan pengelolaan sampah dengan baik dan benar.

Sylvia Ermita telah mendedikasikan waktunya untuk mengelola sampah, memberikan edukasi dan sosialisasi mengenai pengelolaan sampah kepada para warga agar tidak berdampak buruk bagi lingkungan.

Sebagian sampah bisa diolah untuk dijadikan kebutuhan alat rumah tangga, seperti sampah kertas yang dapat dijadikan sebuah wadah dan sampah plastik yang dapat dijadikan tikar serta sampah organik untuk dijadikan kompos.

Dok.Pri

Bank sampah Kampung Rawajati juga telah bermitra dengan institusi pemerintah dan salah satu penyedia alat transportasi online sebagai tempat penyaluran sampah plastik yang berasal dari pengemudi ataupun pengguna jasa layanan yang ingin menyalurkan sampah plastiknya.

Bank Sampah Rawajati telah memiliki 819 nasabah dengan target 3 ribu nasabah atau se-kelurahan, pastinya warga masyarakat diajak untuk bergabung dalam program ini dengan cara mengumpulkan sampah di rumahnya atau di jalan. Sylvia dan pengurus rutin melakukan sosialisasi melalui arisan- arisan RT dan face to face untuk mencapai target nasabah, bahkan pengurus bersedia menjemput bola ke RW- RW di hari Kamis dan Sabtu. 

Dok.Pri

Untuk menyetorkan sampah di Bank Sampah Rawajati, penting bagi nasabah untuk memperhatikan apa saja sampah-sampah yang bernilai atau dapat didaur ulang. Sesuai dengan alurnya, pengurus melakukan pemilihan sampah skala rumah tangga, penyetoran, penimbangan dan kemudian pencairan yang dimasukkan ke dalam buku tabungan nasabah.

Bank Sampah Rawajati juga menyediakan reward bagi nasabah yang memiliki tabungan terbanyak dan penyetor sampah terajin, maka akan mendapatkan reward sembako agar warga masyarakat makin semangat mengumpulkan sampah yang bisa diolah.

Tidak hanya program bank sampah, di bidang ekonomi kreatif Kampung Berseri Astra Kampung Rawajati ini juga menghasilkan beragam produk diantaranya jamu instan, snack, anyaman hasil daur ulang dari koran yang menyerupai rotan, pembuatan pupuk kompos manual dan banyak lagi. 

Hasil produknya pun kerap dipamerkan dan diperjualbelikan di pameran- pameran yang digelar oleh Astra maupun Pemerintah. Progres yang positif tentunya mengundang banyak pihak untuk study banding dan mensupport kegiatan di Kampung Rawajati ini. 

Dok.Pri

Kampung Rawajati telah melahirkan inspirasi bagi banyak pihak mulai dari bagaimana menciptakan taman yang asri, sejuk dan bersih, menghadirkan sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang berkembang, pelayanan kesehatan melalui posyandu, pengolahan daur ulang sampah menjadi kerajinan tangan, pembuatan pupuk kompos dari sampah dedaunan, kebun tanaman obat keluarga (Toga) dan membangun jiwa kewirausahaan masyarakat. 

Continue reading Kampung Berseri Astra (KBA) Rawajati RW 03 Semangat Olah Sampah Jadi Berkah

Sabtu, 16 September 2023

Kampung Berseri Astra (KBA) Lengkong Kulon Menjelma Menjadi Kawasan Yang Bersih, Sehat, Dan Produktif

 

Dok. Pri

Ditengah-tengah berdirinya bangunan apartemen, deretan bangunan perkantoran yang megah , dan jalan-jalan yang sangat lebar beraspal mulus, siapa yang menyangka ada sebuah jalan kecil menuju sebuah kampung yang bernama Kampung Lengkong Kulon. 

Kampung Lengkong Kulon merupakan tanah agraris, dengan hamparan sawah dan ladang yang sangat luas. Namun, sekarang sudah berubah menjadi kawasan permukiman dan satu-satunya kampung yang masih ada di daerah BSD City, Tangerang, Banten. Dengan jumlah warga 700 KK dan luasnya 75 HA ini, awalnya bernama Kampung Sawah karena dikelilingi sawah-sawah, dan daerahnya disebut Pagedangan.

Keberadaannya di tengah kota yang modern dengan gaya hidup orang kota yang gemerlapan, kampung ini mampu bertahan dengan semangat yang dikobarkan dari Program CSR untuk menjadi Kampung Berseri Astra (KBA).

Eksistensi KBA Lengkong Kulon ini merupakan bagian dari Corporate Social Responbility Astra, melalui Astra Daihatsu , salah satu anak perusahaan Astra. Bersamaan dengan diresmikannya Astra Biz Center BSD City yang prestisius, maka Astra pun mengembangkan Corporate Social Responsiblity (CSR) di Tangerang. 


Keberhasilan KBA Kampung Lengkong Kulon 

Ternyata Kampung Lengkong Kulon telah berhasil melaksanakan dan membuktikan 4 pilar yang menjadi program Kampung Berseri Astra (KBA) sejak tahun 2016.

1. Pilar Pendidikan
Melihat anak-anak zaman now yang tidak pernah ketinggalan gadget-nya tiap hari, akibatnya anak-anak kurang minat membaca buku. Oleh karena itu, Kampung Lengkong Kulon telah memiliki Gerobak Baca pemberian dari Astra Daihatsu BSD  yang berisi berbagai macam buku pendidikan untuk menambah literasi ataupun pengetahuan bagi anak-anak agar lebih gemar membaca buku.

Dok. Pri

Di Gerobak Baca juga ada televisi yang digunakan untuk memutar video tentang pengetahuan mengenai tanaman, hewan dan lainnya.

Harapannya adalah dengan hadirnya Gerobak Baca di KBA Lengkong Kulon ini dapat membuat seluruh lapisan masyarakat untuk membudayakan gemar membaca demi pendidikan yang berkualitas dan masa depan yang cerah.

Selain itu juga di KBA Lengkong Kulon terdapat taman baca, untuk mewadahi kreativitas anak-anak dan mengembangkan kemampuannya, agar anak-anak dapat menjaga generasi literasi yang rajin membaca.

Pada tiap hari Sabtu dan Minggu dibuka program taman baca yang diselingi dengan berbagai kegiatan untuk anak-anak, termasuk adanya kegiatan permainan tradisional seperti petak umpet. Program ini berhasil mengurangi intensitas anak-anak bermain game di smartphone saat libur sekolah, agar mereka juga dapat bersosialisasi.

Untuk meningkatkan rasa percaya diri dan menumbuhkan kreavifitas, anak-anak Kampung Lengkong Kulon juga ada challenge untuk bisa bercerita di depan banyak orang mengenai aktivitasnya selama satu pekan.

2. Pilar Lingkungan
KBA Lengkong Kulon mengadakan kegiatan kebun sayur  dengan menanam pohon sayur, pelatihan menanam, dan segala aktivitas yang berkaitan dengan lingkungan. Terdapat juga pelatihan untuk anak-anak seperti menanam tanaman dan cara merawatnya.

Dok. Pri

Pada pilar ini merupakan aktivitas yang paling sering dilakukan oleh KBA Lengkong Kulon, disana juga sering mengadakan pelatihan yang berhubungan dengan tanaman diantaranya pelatihan pembuatan pupuk dan pestisida organik.

Di Kampung Lengkong Kulon juga dikembangkan kawasan ekowisata, yang nantinya, anak-anak bisa melihat secara langsung tentang cara bercocok tanam yang baik dan benar dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan. Termasuk edukasi mengenai pemanfaatan pupuk organik.

Untuk pengembangan kebun organik, digunakan kompos organik yang berasal dari limbah basah organik yang diolah sendiri dan ramah lingkungan, serta dapat  memberikan nilai ekonomi yang lebih besar lagi bagi masyarakat kampung.

Kesadaran masyarakat untuk maju terus meningkat sejak ada KBA, apalagi Kampung Lengkong Kulon ini menerapkan konsep Sabilulungan yang artinya gotong royong atau kebersamaan.

3. Pilar Kesehatan
KBA Lengkong Kulon selalu rutin mengadakan kegiatan posyandu sehat demi memberikan dan mengecek kesehatan warganya secara berkala. Kegiatan posyandu sehat juga memberikan apresiasi bagi ibu yang memberikan ASI eksklusif kepada bayinya. Selain itu ada juga sosialisasi tentang diabet, darah tinggi, kelas bagi ibu hamil dan pengetahuan lainnya bagi ibu-ibu dan para orang tua.

Dok. Pri


Dok. Pri


KBA Lengkong Kulon pernah mengadakan kegiatan kelas hamil bagi kaum wanita terutama ibu-ibu. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan membawakan manfaat untuk kaum wanita agar senantiasa menjaga kehamilannya. Tidak hanya itu, Kampung Lengkong Kulon juga pernah melaksanakan pelatihan kader kesehatan.

Yang membanggakan, posyandu KBA Lengkong Kulon berhasil masuk lima besar tingkat nasional, sementara kader posyandunya, berhasil menyabet juara dua tingkat nasional untuk inovasi.

KBA Lengkong Kulon juga berhasil menjadi juara kedua se-Kabupaten Tangerang untuk Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu). Posbindu merupakan tempat edukasi bagi masyarakat tentang Penyakit Tidak Menular (PTM). Di Posbindu, masyarakat usia produktif dibekali pengetahuan tentang penyakit tidak menular.

Dan pencapaian luar biasa lainnya adalah menjadi  Finalis KBA Innovation 2020 untuk  kategori Kampung Berseri Astra.

4. Pilar Kewirausahaan
KBA Lengkong Kulon pernah menyelenggarakan pelatihan cooporatives entreneurship, yang bertujuan agar semua masyarakat di KBA Lengkong Kulon bisa menjadi wirausaha asal ada kemauan dan tekad yang tinggi.

Dok.Pri

Kampung Lengkong Kulon membangun workshop yang dijadikan pusat kewirausahaan dan pusat kegiatan di kampung,  kelak dari tempat ini akan dihasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat. Tak hanya warga Kampung Lengkong Kulon saja tapi masyarakat luar kampung juga.

Disini dengan dukungan Astra mendidik masyarakat agar mandiri dan mengembangkan potensinya, mengembangkan kreatifitasnya dan bisa berinovasi.
Workshop yang dikembangkan itu, selain digunakan sebagai pusat edukasi kewirausahaan, juga digunakan sebagai tempat pelatihan ketrampilan, pengelolaan lingkungan, kesehatan dan pendidikan.

Keberadaan workshop tersebut akan membantu masyarakat khususnya yang berusia produktif untuk mengembangkan bakatnya, juga difungsikan sebagai tempat untuk berbagi ilmu yang dimiliki agar mereka produktif dan menghasilkan sesuatu yang berguna.

Menuju Desa Sejahtera 2021 melalui Kampung Berseri Astra dan Desa Sejahtera Astra

Program ini fokus pada peningkatan ekonomi berbasis masyarakat dengan mengoptimalkan potensi lokal yang dapat memberikan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat desa melalui pengembangan Prukades (Produk Unggulan Kawasan Pedesaan) sesuai daerahnya masing-masing.

Semangat masyarakat Kampung Lengkong Kulon untuk maju dan sejahtera secara mandiri semakin kuat saat kawasan ini menjadi Kampung Berseri Astra (KBA) Lengkong Kulon yang menjelma menjadi kawasan yang bersih, sehat, dan produktif.

Tak hanya itu, kualitas pendidikan di kawasan ini juga semakin membaik, lebih kreatif dan makin semangat untuk maju. KBA Lengkong Kulon bisa jadi contoh yang baik bagi kampung lain agar bisa produktif dan bermanfaat untuk masyarakatnya.


Continue reading Kampung Berseri Astra (KBA) Lengkong Kulon Menjelma Menjadi Kawasan Yang Bersih, Sehat, Dan Produktif

Selasa, 12 September 2023

Belajar Kreatif Dan Konsisten Merawat Lingkungan Dari Sosok Inspiratif Amilia Agustin

 
(Sumber foto: Dok. Viva.co.id)

Tanpa kita sadari, membuang sampah sembarangan merupakan hal yang sering kita lakukan, kebiasaan buruk ini tentu saja mengakibatkan kerugian yang tidak bisa dianggap sepele. Padahal, sudah ada tempat sampah organik dan non-organik, namun ada saja orang yang dengan seenaknya membuang sampah pada tempat yang salah.

Kreatif dan Konsisten Merawat Lingkungan

Sampah seharusnya dibuang ke tempat sampah, agar nanti bisa diangkut oleh petugas pengangkut sampah yang nantinya dibawa ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir). Kemudian biasanya sampah yang ada di TPA nantinya akan diolah, atau dihancurkan , dibentuk kembali menjadi bahan yang berguna dan bermanfaat.

Pembiasaan membuang sampah pada tempatnya bisa dimulai sejak dini dari rumah. Dimulai dari hal-hal kecil, namun jika dilatih sejak usia dini dan terus-menerus, maka ini akan sangat bermanfaat dan menjadi budaya.

Mulanya berawal dari kegelisahan seorang Amilia Agustin melihat onggokan sampah yang ada di lingkungan sekolahnya, merasa amat jijik melihat sampah yang bertebaran dimana-mana. Untuk itu Ami (sapaan akrabnya) bersama sepuluh orang kawannya berinisiatif membuat komunitas yang berbasis sekolah yang bernama "Go To Zero Waste School” dan mengajukan proposal program Karya Ilmiah Remaja itu kepada Program Young Changemakers dari Ashoka Indonesia.

(Sumber foto : Dok. Ashoka Indonesia)

Di tahun 2015 program itu diinisiasi untuk membuka peluang bagi kaum muda usia 12-25 tahun mempraktekkan prinsip-prinsip sosial entrepreneurship yang bertujuan untuk menciptakan pemimpin di masa datang yang mampu membuat perubahan. Proposal proyek “Go To Zero Waste School” dengan biaya operasional Rp.2,5 juta ini disetujui. Proyek pengelolaan sampah ini terbagi dalam empat bidang, yaitu untuk sampah anorganic, organic, tetra pak, dan kertas.

Perempuan yang dijuluki Ratu Sampah kelahiran 20 April 1996 ini dulunya adalah seorang siswi jebolan SMA Negeri 11 Bandung yang meraih penghargaan Satu Indonesia 2010 karena kontribusinya terhadap sanitasi di kota Bandung, Jawa Barat. Aktif di berbagai kegiatan, antara lain Kelompok Ilmiah Remaja, Matematika Club, Komunitas Sahabat Kota, Balad Kuring, Kebunku, serta Archipelago.

Melansir Viva.co, delapan tahun lalu, tumpukan lautan sampah adalah lahan 'bermain' bagi Amilia Agustin. Di usianya yang baru 14 tahun kala itu, ia dijuluki sebagai Ratu Sampah. Kini, Amilia telah berubah menjadi wanita muda yang menyandang gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Udayana di Denpasar, Bali. Tak hanya itu, ia yang sudah diwisuda beberapa waktu lalu berhasil meraih predikat lulusan terbaik dengan indeks prestasi kumulatif 3,9.

Pemilik panggilan Ami ini sejak kecil percaya bahwa sebuah negara dapat maju karena sistem pendidikannya yang baik. “Pendidikan yang baik harapannya membentuk sumber daya manusia yang baik juga,” kata Ami dalam rilis yang diterima VIVA, Selasa, 14 Agustus 2018.

Saat ditanya mengenai cita-citanya, gadis periang itu dengan mantap menjawab masih ingin menjadi presiden. Jawaban yang sama ketika ditanya pada sebuah talkshow populer di salah satu TV nasional enam tahun lalu.

Tak cerdas secara akademisi, Ami juga punya kepedulian terhadap lingkungan sekitar. Dia membangun komunitas yang bergerak di bidang lingkungan bersama Badan Eksekutif Mahasiswa tingkat universitas yang langsung melibatkan masyarakat. 
Waktu luangnya pun selalu ia manfaatkan untuk membaca jurnal, dan menjadi asisten dosen di sejumlah mata kuliah. 

Baginya, salah satu motivasi terbesar ialah ucapan ibunya : 

"Gunakanlah masa mudamu untuk melakukan hal yang tidak bisa kamu lakukan di masa tuamu."
- Ibunda Amilia Agustin -

Kepeduliannya terhadap lingkungan sekitar ini pun dituangkan ke dalam tugas akhir kuliahnya. Dalam tugasnya ia meneliti tentang pekerja anak. Hal ini karena menurutnya tidak seharusnya anak-anak bekerja untuk mendapatkan uang daripada sekolah.
“Dari data yang aku dapat, salah satu wilayah tertinggi jumlah pekerja anaknya ialah Nusa Tenggara Barat, mulai dari bertani, pekerja seni sampai pekerja seks di bawah umur ada di sana,” ujarnya.

Kepeduliannya membuat Ami pada tahun 2010 lalu mendapat apresiasi Semangat Astra Terpadu Untuk Indonesia (SATU Indonesia) Awards pada bidang lingkungan dari PT Astra International Tbk. Dan sampai sekarang Ami terus menunjukkan keuletannya dalam tiap aktivitas yang digelutinya.

Sisi kebaikan hatinya tinggi. Dari hadiah yang diterimanya ia menyisihkan untuk orang lain, seperti memberi mesin jahit pada warga sekitar sekolah agar bisa membuat kerajinan dari sampah.

Ami juga menginsipirasi warga Baleendah untuk membuat kampung harapan, yaitu pusat pengelolaan sampah rumah tangga yang diharapkan bisa menjadi salah satu solusi bagi pencegahan banjir. Ke depan, Ami bertekad untuk terus menambah ilmu dan menularkan sikap peduli lingkungan agar warga Bandung bisa lepas dari masalah sampah. 

Dalam acara Kick Andy, edisi Jum'at, 6 Juli 2012 ia punya satu semboyan :
"Jika kita bukan orang sembarangan, jangan membuang sampah sembarangan!"
— Amilia Agustin, dikutip dari situs Kompasiana









Continue reading Belajar Kreatif Dan Konsisten Merawat Lingkungan Dari Sosok Inspiratif Amilia Agustin

Selasa, 15 Agustus 2023

#3MPlusVaksin Cara Efektif Cegah & Kendalikan Demam Berdarah

(Sumber foto : Freepik)

Saat musim hujan tiba, satu hal yang paling saya waspadai adalah meningkatnya populasi nyamuk demam berdarah yakni Aedes Aegypti. Apalagi jika imunitas anak-anak bahkan bayi yang masih rendah, mereka akan lebih rentan terkena penyakit. Seperti yang kita ketahui bersama penyakit demam berdarah ini juga bisa menyerang segala usia termasuk orang dewasa, itulah kenapa kita harus tetap waspada.


Menjaga kesehatan keluarga merupakan salah satu tugas utama dan paling terpenting bagi seorang ibu, pastinya sangat sedih jika ada salah satu anggota keluarga yang sakit, apalagi bisa sampai terkena Demam Berdarah.

Untuk itu wajib bagi kita untuk lebih memahami apa dan bagaimana Demam Berdarah bisa menyebar, cara termudah untuk mendapatkan informasi yaitu dengan adanya sosialisasi atau penyuluhan dilingkungan rumah atau bisa juga melalui internet. Kita bisa langsung mengunjungi situs web yang mengulas tentang penyakit Demam Berdarah dengan lengkap.



Pada Minggu (14/5) saya berkesempatan hadir di acara Talkshow yang diselenggarakan oleh IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) dengan mengusung tema "Bincang Santai Tentang Demam Berdarah Dengue" yang digelar di Caroline Astor Ballroom The St. Regis Hotel, Jakarta. Para peserta yang hadir pun dapat mengikuti keseruan kuis dan bisa berfoto di 360 photo booth.

Bincang Santai yang dipandu oleh dr.Madeleine ini menghadirkan para narasumber untuk sharing ilmu dan pengalamannya tentang DBD :

  • dr.Fita Moeslichan Sp.A, Dokter Spesialis Anak
  • Ringgo Agus dan Sabai Morschek, Pasangan Selebriti 
  • Tika Bisono, Psikolog
  • dr.Madeleine Ramdhani Jasin, Sp.A(K), Moderator Acara.


Pengertian Tentang Demam Berdarah 


Bincang Santai dimulai dengan pemaparan yang disampaikan oleh dr. Fita Moeslichan, Sp.A, bahwa Demam Berdarah adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue yang ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti.
 
Nyamuk Aedes Aegypti yang berwarna hitam putih ini hidup di berbagai wilayah negara tropis dan sub-tropis.  Ternyata penyakit Demam Berdarah terbagi menjadi 2 (dua) jenis dan kita wajib ketahui perbedaannya, yaitu : 

1. Demam Dengue
Gejala-gejala yang muncul berupa demam tinggi, sakit kepala, nyeri pada belakang mata dan nyeri pada persendian. Demam akan berlangsung kurang lebih 5 hingga 7 hari dan pasien juga mengalami mual, muntah, dan diare.

2. Demam Berdarah Dengue 
Pada demam berdarah ditemukan bercak perdarahan di kulit (bercak merah-merah), BAB berdarah (bisa juga BAB-nya warna hitam), muntah darah dan mimisan. 

Gejala Demam Berdarah yang dialami bagi sebagian orang mungkin tergolong ringan, jadi sering kali disalahartikan sebagai gejala flu biasa, umumnya dapat berlangsung hingga 10 hari, dan bisa sembuh dengan sendirinya seiring meningkatnya imunitas tubuh.

Harus tetap waspada dan sebaiknya segera pergi memeriksakan diri ke dokter jika dirasa mengalami gejala Demam Berdarah yang berbahaya, seperti :

  1. Fase Demam : demam mendadak tinggi, terus menerus , disertai nyeri kepala, nyeri otot seluruh badan, nyeri sendi, kemerahan pada kulit, khususnya kulit wajah (flushing). Gejala lain seperti nafsu makan berkurang, mual, dan juga muntah

  2. Fase Kritis : paling sering terjadi pada hari ke-4–6 (dapat terjadi lebih awal pada hari ke-3 atau lebih lambat pada hari ke–7) sejak dari mulai sakit demam. 


Melalui Website https://cegahdbd.com dan akun instagram @cegahdbd.id kita bisa mengetahui data lengkap mengenai Demam Berdarah, seperti pada paruh pertama ditahun 2022, Indonesia melaporkan telah diatas 140 ribu kasus yang tersebar di 34 provinsi dan 470 kota terjangkit.


Website tersebut juga berisikan Data Statistik Demam Berdarah, Penyebaran Demam Berdarah, Jenis-Jenis Virus Demam Berdarah, Mitos dan Fakta tentang Demam Berdarah, hingga Cara Pencegahan Demam Berdarah seperti 3MPlus, Fogging dan Vaksin.



Faktor Risiko Terjadinya Demam Berdarah



Indonesia sebagai negara endemis Demam Berdarah, mengalami peningkatan kasus yang biasanya terjadi pada awal musim penghujan. Seperti yang kita ketahui bersama, Demam Berdarah dapat menginfeksi siapa saja tanpa memandang bulu, wilayah tempat tinggal, status pekeriaan bahkan usia.


Pengalaman terjangkit Demam Berdarah juga pernah dialami oleh anak kedua dari pasangan selebriti Ringgo dan Sabai, diusianya yang ke-13 bulan, Mars pernah mengalami sakit Demam Berdarah. Kejadian ini akhirnya membuat Ringgo dan Santai lebih waspada lagi terhadap kebersihan rumahnya dan melakukan berbagai langkah pencegahan dengan 3M Plus Vaksin.


Pengalaman berbeda ternyata juga pernah dialami oleh Tika Bisono M.Psi, Psikolog, duka mendalam karena kehilangan buah hati yang bernama Janika Ramadhani Putri yang masih berumur 10 tahun karena penyakit Demam Berdarah. Walaupun banyak kenangan indah bersama Janika, Tika Bisono harus tegar dan bangkit kembali. Kini beliau pun ikut memberikan dukungannya kepada pihak Pemerintah untuk memberikan edukasi seputar Demam Berdarah secara luas kepada masyarakat.



Tika Bisono memaparkan bahwa ada 7 (tujuh) Pendekar yang bisa kita andalkan untuk bersinergi memberantas penyakit Demam Berdarah ini. Tujuh Pendekar tersebut dimulai dari lingkungan RT, lingkungan RW, Ibu PKK, Majelis Taklim, Karang Taruna, Tokoh Musholla dan Tokoh Masyarakat.


Jika Tujuh Pendekar ini bekerjasama dan dibarengi dengan penerapan 3M dan juga pengenalan lebih jauh tentang  Vaksin Demam Berdarah tentu saja sangatlah berarti dan menjadi cara efektif cegah dan kendalikan Demam Berdarah.



Cara Mencegah Demam Berdarah


Bagaimanapun, mencegah lebih baik daripada mengobati. Oleh karena itu, bentengi diri kita dengan melakukan berbagai cara mencegah demam berdarah dengan langkah-langkah berikut ini :


1. Penerapan 3M Plus

  1. Menguras dan membersihkan tempat penampungan air

  2. Menutup tempat genangan dan penampungan air

  3. Mendaur ulang barang - barang bekas


Plus atau upaya tambahan yang bisa kita lakukan sebagai berikut :

 

  1. Memasang kawat antinyamuk di jendela dan pintu rumah

  2. Menyebarkan bubuk larvasida di tempat penampungan air

  3. Menanam tanaman pengusir nyamuk

  4. Menggunakan kelambu saat tidur

  5. Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk

  6. Menggunakan losion antinyamuk atau menggunakan obat nyamuk dalam bentuk semprot, obat nyamuk bakar, dan elektrik

  7. Bergotong royong membersihkan lingkungan


2. Pengasapan Fogging 

Selain rutin melindungi rumah pakai obat nyamuk semprot atau obat nyamuk bakar, penting juga untuk membiasakan kegiatan fogging. Fogging adalah cara pencegahan demam berdarah (DBD) secara massal dengan penyemprotan obat nyamuk yang mampu menjangkau area lebih luas.


3. Melakukan Vaksin Demam Berdarah

Menurut dr.Fita dalam acara "Bincang Santai Tentang Demam Berdarah", vaksin seseorang dapat menurunkan risiko terinfeksi terkena Demam Berdarah. Pemberian vaksin merupakan salah satu upaya untuk mencegah terjadinya infeksi demam berdarah. Kira-kira apa saja yang harus kita ketahui tentang Vaksin Demam Berdarah ini ya





Tentang Vaksin Demam Berdarah


Vaksin Demam Berdarah berisikan virus dengue hidup yang telah dilemahkan. Virus dengue ini terbagi menjadi empat jenis, yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4. Jadi, manfaat vaksin Demam.Berdarah adalah dapat melindungi tubuh dari keempat jenis virus penyebab Demam Berdarah.


Pemberian vaksin lebih difokuskan untuk seseorang yang sebelumnya pernah terinfeksi virus dengue, karena fungsi vaksin Demam Berdarah sendiri adalah untuk mengurangi risiko keparahan dari gejala Demam Berdarah yang akan dialaminya kelak.


Yang perlu kita lakukan adalah dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat setiap hari, cegah penyebaran virus Demam Berdarah dengan 3M Plus Vaksin, tentunya vaksin Demam Berdarah yang telah disetujui di Indonesia menunjukkan perlindungan terhadap penyakit demam berdarah dan umumnya dapat ditoleransi dengan baik.


Demam Berdarah tidak boleh dianggap remeh, karena bisa berakibat fatal, karena dari tahun ke tahun jumlah kasus demam berdarah ini terus meningkat sehingga tetap diperlukan upaya tambahan yang dapat melengkapi pengendalian demam berdarah yaitu dengan vaksin Demam Berdarah.


Sebenarnya apa saja sih yang harus kita perhatikan saat kita akan melakukan Vaksinasi Demam Berdarah



Q&A Tentang Vaksinasi Demam Berdarah


Q : Apakah perlu konsultasi dengan Dokter tentang vaksin Demam Berdarah? 

A : Perlu, sebaiknya sebelum kita melakukan vaksin Demam Berdarah banyak hal yang bisa kita tanyakan kepada dokter apalagi, jika vaksinasi diberikan untuk keluarga kita juga, sehingga melindungi tidak hanya anak kita saja namun juga anggota keluarga yang lain. 

Q : Apa yang perlu diperhatikan dalam pemberian Vaksin Demam Berdarah? 

A : Perhatikan rentang usia, indikasi, butuh atau tidaknya screening pre-vaksinasi, dosis dan interval pemberian vaksin, efikasi dan keamanan yang tentunya dapat dikonsultasikan langsung dengan dokter 

Q : Siapa yang bisa menerima Vaksin Demam Berdarah ini?

A : Vaksin demam berdarah yang terdaftar di Indonesia mencakup usia 6-45 tahun.


Dengan memberikan vaksin Demam Berdarah pada anak usia 6 tahun hingga orang dewasa usia 45 tahun, maka diharapkan hal ini dapat menurunkan risiko penyebaran virus dengue serta mencegah Si Kecil mengalami Demam Berdarah. Jadi, kita pun bisa lebih tenang dengan tetap melakukan program 3M Plus, yaitu menguras, menutup, dan memanfaatkan kembali limbah barang bekas yang bernilai ekonomis (daur ulang), serta melakukan hal lainnya seperti memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi, gotong royong membersihkan lingkungan, dan memeriksa tempat-tempat penampungan air.

Yuk cegah Demam Berdarah dengan #3MPlusVaksin


C-ANPROM/ID/QDE/0114 | Aug 2023


























Continue reading #3MPlusVaksin Cara Efektif Cegah & Kendalikan Demam Berdarah