Minggu, 09 Oktober 2016

Wonderful Life : Jadikan Sahabat dan Bahagia

Anak adalah anugerah terindah dan titipan amanah yang diberikan oleh Allah SWT kepada orangtua. Anak bisa menjadi kebanggan sekaligus ujian bagi orangtuanya, sehingga orangtua harus harus siap bahagia dan kecewa apabila kelak anak tidak bisa jadi seperti apa yang diharapkan dan dicita-citakan.

Aqil dan karya-karyanya


Aqil terlahir dari seorang ibu yang perfeksionis dan cerdas, Amalia Prabowo, yang mempunyai prinsip hidup bahwa "seorang anak harus pintar, harus berprestasi, harus jadi orang."

Harus menerima kenyataan bahwa Aqil divonis mengalami disleksia, yaitu kondisi dimana seseorang mengalami kesulitan membaca dan menulis.

Keadaan ini ternyata tidak membuat Amalia Prabowo patah semangat, walaupun beliau harus menghadapi sikap otoriter dari Ayahnya sendiri dengan alasan khawatir dengan keadaan cucunya, Aqil, tidak dapat berprestasi seperti anak lainnya. Ditambah lagi dengan karier ibu Amalia yang menuntutnya harus menjadi prioritas diatas kepentingan anaknya.


Dengan berbagai cara, Amalia berupaya keras untuk menyembuhkan Aqil. Namun siapa sangka, ternyata perjalanan penyembuhan ini membawa pada petualangan yang menghadapkan Amalia pada kemungkinan terburuk dalam hidupnya, yaitu kehilangan Aqil. 

Pada titik inilah Amalia menyadari bahwa, ada yang lebih penting daripada sekedar mementingkan prinsip dan konflik batinnya, yaitu jalan hidup dan kebahagiaan Aqil. Bahwa peran ibu sangatlah penting bagi anak berkebutuhan khusus, tak terkecuali disleksia.

Press Release Film Wonderful Life

Press Release Film Wonderful Life

Salah satu adegan di film Wonderful Life

Salah satu prestasi Aqil

Sekilas cerita diatas adalah potongan singkat dari film Wonderful Life, film ini adalah film keluarga tentang disleksia. Yang dibintangi oleh Atiqah Hasiholan berperan sebagai tokoh ibu Amalia Prabowo dan aktor muda berbakat, Sinyo, memerankan tokoh Aqil yang sangat mengagumkan. Film Wonderful Life ini merupakan film yang diadaptasi dari kisah nyata yang juga dituangkan dalam sebuah novel oleh Amalia Prabowo sendiri.

Ada begitu banyak nilai dan pesan yang ingin disampaikan oleh film hasil besutan Agus Makkie sebagai sutradara, serta tiga produser yaitu Angga Dwimas Sasongko, Handoko Hendroyono dan Rio Dewanto ini, khususnya tentang bagaimana orangtua harus bisa melihat lebih dekat dan merasakan lebih dalam setiap tantangan yang dihadapi dengan anaknya.

Film ini juga mengajak agar para orangtua, para perempuan khususnya, untuk menyadari bahwa setiap anak memiliki road map-nya masing-masing dan orangtualah yang bertugas memfasilitasi bakat dan kelebihan anak, daripada sekedar fokus pada kekurangan mereka. Karena anak berkebutuhan khusus bukan untuk dihadapi, tapi untuk dijadikan sahabat dan bukan sebagai musuh yang harus ditanggulangi.

..."Tidak ada yang salah dengan anak ibu, karena semua anak terlahir sempurna"...(salah satu kutipan dialog di film Wonderful Life)

Hidup anak yang menderita disleksia tetap bisa sama indahnya dengan anak-anak lain, dan "ibu" jadi peran "kunci" disini.


Wonderful Life...karena semua anak terlahir sempurna ☺

3 komentar:

  1. Setuju, setiap anak memang terlahir sempurna. Hanya kadang kita saja yang tak bisa melihatnya,
    Nice review mb.

    BalasHapus