Kamis, 12 Oktober 2023

Pencegahan Inovatif Mengatasi Ancaman Demam Berdarah Dengue (DBD), Kemenkes Dan Takeda Luncurkan Kampanye Ayo 3MPlus Vaksin DBD




Perubahan iklim secara ekstrem yang terjadi belakangan ini sangat terasa ya, cuaca panasnya sangat menyengat disertai angin kencang, ternyata ini terjadi akibat adanya fenomena El Nino. 

El Nino adalah kondisi peningkatan suhu akibat suhu air laut di Samudra Pasifik memanas di atas rata-rata suhu normal, ini mengakibatkan curah hujan yang berkurang di musim hujan dan berdampak pada musim kemarau berkepanjangan. 

Banyak orang cenderung mudah terserang penyakit disaat menghadapi pergantian musim dan salah satu penyakit yang sering kita jumpai adalah Demam Berdarah Dengue (DBD). 

Waspada, Demam Berdarah Dengue (DBD) Kembali Meningkat

Menjaga kesehatan keluarga merupakan salah satu tugas utama dan paling terpenting bagi seorang ibu, pastinya sangat sedih jika ada salah satu anggota keluarga yang sakit, apalagi bisa sampai terkena demam berdarah.

Seperti yang kita ketahui bersama, demam berdarah ini tidak pandang bulu, semua orang di Indonesia berisiko terkena demam berdarah tanpa melihat umur, di mana mereka tinggal, dan gaya hidup.

Pada Rabu (27/9) saya berkesempatan hadir di acara Talkshow yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia bersama Takeda "Atasi Ancaman Demam Berdarah Dengue dan Luncurkan Kampanye #Ayo3MplusVaksinDBD" yang digelar di Ballroom Raffless Hotel, Jl. Prof. Dr. Satrio, Jakarta Selatan.

Acara talkshow sekaligus peluncuran kampanye #Ayo3MplusVaksinDBD ini dihadiri oleh para narasumber :

  • Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM., MARS selaku Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI
  • Prof. Dr. dr. Sri Rezeki Hadinegoro, Sp.A(K), Ketua Komunitas Dengue Indonesia.
  • Dr. dr. Sukamto Koesnoe, SpPD, K-AI, FINASIM, Ketua Satgas Imunisasi Dewasa, Perhimpunan 
  • Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia
  • Tika Bisono selaku Psikolog sekaligus Pemerhati Dengue
  • Gamze Yuceland, President, Growth & Emerging Markets, Takeda Pharmaceuticals International AG

Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, sebanyak 143.000 kasus demam berdarah yang tercatat sepanjang tahun 2022, 39% nya merupakan golongan produktif dari rentang umur 15-44 tahun.

Meningkatnya infeksi virus ini bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti cuaca yang memungkinkan nyamuk untuk berkembang biak dengan baik atau daya tahan tubuh yang lemah.

Nyamuk Aedes aegypti dapat menyebarkan virus dengue hingga jarak yang jauh dari tempat nyamuk Aedes aegypti bersarang. Tempat penampungan air atau bisa juga genangan air (saat musim hujan tiba) bisa menjadi tempat nyaman bagi nyamuk Aedes aegypti berkembang biak. Nyamuk Aedes aegypti mudah dikenali dari bentuk dan warnanya, ciri nyamuk ini adalah memiliki tubuh berwana hitam dengan belang putih disekujur tubuhnya dan ukurannya yang kecil. 

Faktanya adalah suhu panas yang dibawa oleh El Nino dapat membuat nyamuk semakin ganas. Musim bertelur pada nyamuk mencapai puncaknya pada saat musim panas karena suhu yang hangat membuat siklus hidup nyamuk menjadi lebih cepat. Jadinya akan ada banyak telur yang menetas, sehingga diprediksi kasus demam berdarah meningkat pesat.

Di negara atau wilayah dengan penularan infeksi dengue yang tinggi, anak-anak cenderung paling banyak terkena dampaknya, walaupun paparan pada usia dewasa muda saat ini juga meningkat.

Cara Efektif Cegah Demam Berdarah Dengue (DBD)

Kasus demam berdarah dengue (DBD) masih menjadi perhatian kesehatan masyarakat
Indonesia hingga saat ini. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan RI, dari awal tahun sampai
dengan minggu ke-33 tahun 2023 telah tercatat 57.884 kasus demam berdarah dengan 422 kematian (Case Fatlity Rate:0,73%).

Sesuai dengan perkiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), puncak fenomena El Nino diperkirakan akan terjadi dari bulan Agustus sampai dengan bulan September 2023.

"Saat suhu udara semakin tinggi atau panas karena El Nino menyebabkan perkembangan nyamuk Aedes Aegypti jadi lebih banyak dan lebih cepat bertumbuh" ungkap Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM., MARS selaku Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI.

Seiring dengan terjadinya fenomena El Nino, suhu akan menjadi lebih hangat sehingga membuat nyamuk Aedes aegypti semakin mengganas. Bahkan frekuensi nyamuk menggigit bisa naik hingga 3-5 kali lipat saat suhu panas mencapai 30 derajat Celcius ke atas.

Jadi, cuaca dan suhu sangat berpengaruh. Dalam penelitian suhu di bawah 20 derajat nyamuk mengigit 5 hari sekali. Tapi kalau suhu tinggi, frekuensi mengigit dari 5 hari bisa jadi mengigit 2 hari sekali.

"Inilah sebabnya, saat Indonesia pada Oktober dan November memasuki musim hujan, diprediksi kasus DBD akan tinggi dan melonjak hingga memicu KLB yang harus diantisipasi dan diwaspadai.

Pencegahan Inovatif Dengan 3MPlus Vaksin DBD

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia bersama dengan Takeda telah membangun kerja sama publik dan privat yang kuat serta meluncurkan kampanye #Ayo3MplusVaksinDBD 

Langkah mencegah KLB DBD yang bisa dilakukan masyarakat di daerah rentan, yakni sebagai berikut :

1. Pemberantasan Jentik Nyamuk

Nyamuk Aedes aegypti bisa bertelur dan bertahan hidup di air bersih. Tapi sayangnya masih banyak masyarakat yang luput terhadap genangan air bersih, yang bisa jadi wadah sekaligus sarang tempat nyamuk pembawa virus dengue ini berkembang biak.

Contohnya seperti air di AC, air di belakang kulkas, hingga di wadah penampungan air yang tidak ditutup rapat. Nah, kata Maxi tempat ini di sekitar rumah harus ditelusuri dengan seksama, karena bisa jadi cikal bakal nyamuk Aedes aegypti pembawa virus dengue.

2. Jumantik

Jumantik atau Juru Pemantau Jentik adalah petugas khusus yang berasal dari lingkungan sekitar yang secara sukarela mau bertanggung jawab untuk melakukan pemantauan jentik nyamuk DBD di wilayahnya serta melakukan pelaporan dan pemberantasan nyamuk.

"Kalau Jumantik tidak ada, minimal setiap rumah punya tanggung jawab 4 rumah di sekitarnya depan, belakang, kanan dan kiri rumah selain rumahnya sendiri untuk memastikan tidak ada jentik nyamuk," ungkap Psikolog sekaligus Publik Figur, Tika Bisono yang ikut hadir di lokasi acara.

3. Lakukan Vaksinasi DBD

Setelah memakan waktu hingga 15 tahun untuk membuat vaksin DBD Qdenga, kini bisa diakses masyarakat umum bahkan sudah bisa digunakan untuk anak usia 6 tahun hingga 45 tahun. Dengan interval 2 kali dosis suntik, maka bisa melindungi seumur hidup dari DBD dan menurunkan risiko kematian hingga 90 persen.

Vaksin DBD juga membantu kampanye dari 3M yakni menguras tempat penampungan air, menutup tempat-tempat penampungan air, dan mendaur ulang barang yang tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti. Lalu diubah menjadi 3MPlus Vaksin DBD, sehingga pencegahan penyakit yang bisa menyebabkan tubuh syok ini hingga kematian karena pendarahan ini bisa dicegah.

Prof. Dr. dr. Sri Rezeki Hadinegoro, Sp.A(K) selaku Ketua Komunitas Dengue Indonesia pun mengapresiasi kampanye #Ayo3MplusVaksinDBD sebagai langkah penting dalam meningkatkan kesadaran dan perlindungan terhadap infeksi dengue di Indonesia.

"Takeda sangat mengapresiasi upaya pemerintah Indonesia dalam penanggulangan infeksi dengue, seperti yang tertuang dalam Strategi Nasional Penanggulangan Dengue 2021-2025. Kami berkomitmen untuk menjadi mitra strategis dalam mewujudkan nol kematian akibat demam berdarah dengue di Indonesia pada tahun 2030. Kami juga bangga menjadi salah satu pendiri dari sektor inovator untuk KOBAR (Koalisi Bersama) Lawan Dengue, yang dicanangkan oleh Kementerian Kesehatan RI dan Kaukus Kesehatan DPR RI pada pada 8 September yang lalu dan mengajak masyarakat untuk mengimplementasikan kampanye #Ayo3MplusVaksinDBD" jelas Gamze Yuceland.

"Hadirnya vaksinasi ini akan dapat membantu menurunkan angka keparahan dan kematian akibat infeksi dengue. Karenanya kami ingin senantiasa mengajak masyarakat untuk dapat memanfaatkan akses vaksinasi ini agar mendapatkan perlindungan yang komprehensif, yang tentunya dilakukan melalui konsultasi langsung ke dokter atau ahli medis" ungkap Tika Bisono.

Pemerintah mengajak masyarakat untuk bersama-sama, dengan prinsip-prinsip 3M plus dan vaksin mandiri DBD dalam mengatasi tantangan ini dan melindungi masa depan generasi mendatang. 

Vaksin demam berdarah merupakan upaya untuk mencegah infeksi demam berdarah serta mengurangi risiko terkena infeksi demam berdarah berat. Yuk, cegah DBD dengan 3MPlus Vaksin DBD sekarang!

C-ANPROM/ID/QDE/0228 | Oct 2023







0 komentar:

Posting Komentar