Rabu, 19 Desember 2018

"Tanya Marlo", si Chat-bot Ramah Yang Berikan Solusi Edukasi HIV/AIDS Hadir Di Aplikasi LINE





Di Indonesia masih banyak masyarakat yang berpikir HIV/AIDS disebabkan moral yang tidak baik. Jangankan untuk berobat, untuk memeriksakan diri saja mereka malu.


Anda pernah gak sih punya pertanyaan-pertanyaan tentang HIV/AIDS, tapi bingung mau nanya ke siapa?

Atau pernah gak, mau belajar lebih banyak tentang HIV/AIDS tapi gak tau belajar dari mana?


Aduh rasanya koq malu dan takut ya, jadi enggan mau mendapatkan informasi tentang HIV/AIDS.

Adanya diskriminasi dari lingkungan sekitar membuat seseorang menjadi takut dan malu untuk sekadar mengecek apakah tertular HIV/AIDS atau tidak. Apalagi lingkungan terdekat mereka tidak memberi dukungan karena adanya stigma pada penyakit mematikan yang satu ini.

Stigma, diskriminasi dan ketakutan terhadap ODHA (orang yang hidup dengan HIV/AIDS) masih menjadi hambatan utama. 


Keluarga dan anak-anak yang hidup dengan HIV/AIDS rentan terhadap stigma dan diskriminasi, yang dapat dilihat dari berkurangnya akses ke layanan, kehilangan martabat dan meningkatnya kemiskinan dan deprivasi.

Ketakutan menimbulkan resistansi terhadap tes HIV, rasa malu untuk memulai pengobatan, dan dalam beberapa hal, keengganan untuk menerima edukasi tentang HIV. Semua ini mempersulit pengendalian epidemi.


"Tanya Marlo" Inovasi Terbaru 

Untuk Anak Muda Jakarta


Nah, sekarang UNAIDS Indonesia punya jawabannya. Bertepatan dengan Hari AIDS Sedunia pada tanggal 1 Desember 2018 kemarin ini, UNAIDS bersama dengan Nimbly Technologies dan Botika meluncurkan inovasi terbaru untuk anak muda Jakarta, yaitu chat-bot "TanyaMarlo"





Melalui Press Launch yang digelar kemarin (18/12) di The Hook Resto, Jl.Cikatomas, Jakarta Selatan, menghadirkan nara sumber yaitu Krittayawan (Tina) Boonto selaku Country Director UNAIDS Indonesia, Inez Kristanti seorang Psycologist and Social Media Influencer, David Webb selaku Co-Founder and CMO Nimbly Technologies, dan Ilona sebagai Ketua Tim Peduli AIDS Atmajaya membagikan pendapat mereka mengenai inovasi chat-bot Tanya Marlo.

Tanya Marlo” adalah sebuah platform chat mobile yang terintegrasi dengan aplikasi LINE, dengan karakter teman yang ramah bagi semua orang, yang membutuhkan informasi dan konsultasi HIV.




“Bersama mitra developer kami Nimbly Technologies dan Botika, kami menghadirkan "Tanya Marlo" untuk menjawab tantangan seputar HIV dan AIDS di Indonesia. Dengan memanfaatkan perkembangan teknologi digital, kami ingin berinteraksi melalui cara-cara baru dengan generasi muda yang mungkin belum terjangkau dengan informasi mengenai HIV dan AIDS,” pungkas Tina Boonto.


Solusi Edukasi HIV/AIDS 

Bersama "Tanya Marlo"


Menurut data dari sebuah local online newspapers, penderita HIV/AIDS (ODHA) di Indonesia  mencapai 200.000 orang, dan itu bukan jumlah yang sedikit. Dengan belum diketemukannya obat penawar AIDS dan semakin meningkat dan bertambahanya penderita HIV/AIDS oleh karena itulah tindakan yang terbaik adalah pencegahan.


(sumber foto : UNAIDS)


Yang terpenting disini adalah adanya edukasi, tentunya edukasi yang menyeluruh ke dalam elemen masyarakat, baik itu kaum tua maupun kaum muda, baik itu kaum profesional, ataupun yang menyebut dirinya kaum hedonis. Tentunya edukasi ini di tujukan terutama untuk generasi muda, karena generasi muda ini Indonesia sekarang ini sudah hampir sangat bebas dalam urusan seks.

Sudah menjadi tugas dari orangtua, guru, elemen masyarakat, tokoh agama, dan pemerintah untuk membekali edukasi yang cukup terhadap generasi muda bangsa akan HIV/AIDS.

Pendidikan seks sejak dini, pembekalan agama yang cukup, dan pengenalan kondom sejak awal, akan menjadi langkah yang baik untuk menghindarkan penularan HIV/AIDS.

Dan "Tanya Marlo" memberikan solusi terhadap tantangan ini. “Tanya Marlo merupakan seorang sahabat yang dapat diajak bicara, dan yang terpenting dapat menjadi seorang pendukung setia,” ujar Tina.


Tanya Marlo Memiliki Fitur Menarik, 

Edukatif dan Informatif


Hingga saat ini, LINE memiliki sekitar 90 juta pengguna, dan 80% di antaranya merupakan remaja. Dengan mempertimbangkan hal tersebut, "Tanya Marlo" dihadirkan di LINE dan siapapun dapat dengan mudah menambahkan "@tanyamarlo" swbagai teman, untuk langsung berinteraksi atau berbincang dengannya.

Di "Tanya Marlo" ada beberapa fitur menarik, edukatif dan informatif yang harus Anda kepoin, yaitu

  • Info HIV : fitur yang menyediakan segala informasi seputar HIV dan AIDS, yang disampaikan melalui konten-konten menarik seperti artikel, infografis, perbandingan mitos dan fakta, dan video;


(sumber foto : UNAIDS)


  • Kuis : permainan kuis mengasyikkan yang akan menantang pengetahuan dan pemahaman mengenai HIV dan AIDS, melalui pertanyaan-pertanyaan sederhana dan menyenangkan; 



(sumber foto : UNAIDS)


  • Konsultasi : fitur yang memberikan akses ke konselor terpercaya bagi yang membutuhkan saran atau ingin bertanya tentang HIV dan AIDS secara lebih lanjut dan pengobatannya. Tanya Marlo menjamin kerahasiaan dan kenyamanan setiap pengguna; dan 



(sumber foto : UNAIDS)


  • Tes HIV : Tanya Marlo memberikan kenyamanan bagi siapapun yang membutuhkan informasi tentang klinik-klinik yang menyediakan jasa tes HIV, termasuk lokasi, tatacara, dan jam operasional. Terlebih lagi, bagi pengguna yang ingin melakukan tes HIV di Jakarta, dapat membuat janji untuk melakukan tes HIV secara online melalui Tanya Marlo.

(sumber foto : UNAIDS)


Edukasi Perawatan Untuk ODHA


Dan untuk para ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS) sendiri, jangan kucilkan mereka. Karena mereka pun masih manusia, mereka tak bermutasi menjadi mutan, monster ataupun siluman, karena status ODHA mereka. Jadi mereka masih merupakan bagian dari kita. Bukan hanya sebagai bagian dari masyarakat, tetapi juga sebagai bagian dari Bangsa Indonesia.

Tentang bagaimana sih merawat ODHA di rumah, sebaiknya bagaimana jika hidup berdampingan dengan ODHA, penerimaan ODHA tanpa adanya diskriminasi dan ketakutan, sudah harus dikenalkan di lapisan elemen masyarakat, untuk memberitahukan dan menyampaikan bahwa itu tidak se-mengerikan apa yang ada di pikiran kita semua.

(sumber foto : iStock)

Terkadang ketakutan itu hanya ada di pikiran masyarakat saja, yang membuat mereka takut akan keberadaan ODHA. Maka itu pengenalan dan edukasi akan hidup berdampingan bersama ODHA harus di galakkan dan di sosialisasikan.

Menurut laporan Kementrian Kesehatan RI, di Indonesia saat ini diperkirakan terdapat sekitar 640 ribu orang hidup dengan HIV, dimana diperkirakan baru 48% ODHA mengetahui status HIV mereka. Jumlah infeksi baru HIV juga paling tinggi dikalangan anak muda usia 15-24 tahun, mencapai angka 52% dari total infeksi HIV.

Pemerintah Indonesia susah beberapa tahun belakangan bekerjasama dengan UNAIDS, untuk mengatasi permasalahan HIV dan AIDS di Indonesia. Mulai dari mengurangi angka infeksi baru HIV, melakukan kampenye pencegahan, hingga mengurangi praktik diskriminasi terhadap ODHA.

“Kami menyadari bahwa cara konvensional untuk berinteraksi dengan masyarakat dan ODHA seringkali tidak cukup. Oleh karena itu, kami mengubah sudut pandang kami dan mulai menerapkan cara baru yang tengah digemari oleh masyarakat, terutama generasi milenial.

Kami melihat media sosial sebagai kanal komunikasi yang sangat potensial, khususnya aplikasi chat. Oleh karena itulah kami memutuskan untuk berinteraksi melalui sebuah chat-bot, yang kami integrasikan dengan LINE.” papar Tina.

Banyak ODHA yang hidup dalam kesendirian, tanpa teman atau dukungan dari lingkungan sekitar karena masih banyaknya persepsi dan kekhawatiran yang salah mengenai bagaimana HIV dapat ditularkan. Inilah salah satu faktor utama mengapa banyak ODHA tidak berkonsultasi mengenai kondisi mereka, sehingga tidak memiliki pemahaman yang cukup mengenai pengobatan HIV.




Tina pun menjelaskan bahwa sejalan dengan kebijakan Test and Treat HIV dan AIDS dari pemerintah untuk meningkatkan jumlah orang yang mengikuti tes HIV, UNAIDS melalui "Tanya Marlo" menyediakan akses dan langkah-langkah mudah untuk menemukan klinik terpilih dan terdekat, yang memberikan layanan tes HIV, dengan jaminan privasi dan kenyamanan.

Selain itu, melalui inovasi Tanya Marlo, UNAIDS membantu pencapaian komitmen Indonesia menuju Fast Track 2020, yakni 90%  yang hidup dengan HIV/AIDS mengetahui statusnya; 90% orang yang mengetahui statusnya mengakses pengobatan; 90% orang yang ada dalam pengobatan memiliki jumlah virus dalam tubuh (viral load) yang tidak terdeteksi; dan mewujudkan nol diskriminasi terhadap ODHA.




Kuy, mulai tingkatkan pengetahuan pengetahuan Anda mengenai HIV/AIDS bersama @TanyaMarlo!





19 komentar:

  1. Mobile Chat Platform yang sangat bermanfaat banget ini. Ide kreatifnya layak diacungi jempol nih. Harapannya tentu lebih banyak masyarakat yang mengetahui informasi seputar HIV AIDS sehingga lebih berhati-hati lagi agar terhindar dari penyakit tersebut.

    BalasHapus
  2. Stigma org thd ODHA menyebabkan penderitanya enggan konsul ke tenaga kesehatan ya. Untung ada Marlo yg bs menjawab dan memberi saran berbagai keluhan

    BalasHapus
  3. Memang penting sekali edukasi yang menyeluruh ke dalam elemen masyarakat agar informasi tentang AIDS tersampaikan dengan benar..bukan hanya samar-samar.
    Salut dengan inovasi platform LINE yang memang anak muda sekali ini...
    Semoga misi dan visi Tanya Marlo berhasil menjadi salah satu solusi masalah AIDS ini.

    BalasHapus
  4. Wah sekarang enak ya ada aplikasi tanya marlo yang enak bisa ditanyain tentang aids ini. Seneng kalau ada aplikasi yang bisa mengedukasi kita dan masyrakat. Semoga masyarakat kita semakin teredukasi dengan adanya tanya marlo ini

    BalasHapus
  5. Keren banget deh si marlo ini, menjembatani orang2 yang ingin mengetahui tentang AIDS tanpa harus merasa malu.
    Secara, Aids tuh bukan penyakit yang biasa.
    Semoga bermanfaat deh :)

    BalasHapus
  6. Salut sama idenya si Marlo. Paling tidak bisa jadi upaya masyarakat tuk lebih aware dengan gejala HIV/AIDS.
    Sedikit cerita, tetangga saudara saya Ada yang meninggal karena HIV. Sekarang, jika keluarga si meninggal mengadakan acara di rumahnya, orang-orangnya yang datang gak mau makan disana sebab takut tertular juga. Jadi dikucilkan oleh masyarakat setempat.
    Mungkin dengan adanya Marlo bisa sosialisasi ke masyarakat luas di daerah tentang ODHA dan HIV/AIDS

    BalasHapus
  7. Upaya sosialisasi HIV Aids ini memang penting banget mba. Jangan sampai banyak yang salah langkah dan memberikan informasi yang tepat ya :)

    BalasHapus
  8. Alhamdulillah semakin dimudahkan
    Saya pun jadi bersemangat nih mau tanya tanya ke Marlo

    BalasHapus
  9. Alhamdulillah sekarang ada chat-bot tanya marlo untuk ODHA, penderita ODHA dan yang ingin tahu lebih banyak tentang HIV/AIDS nggak perlu malu lagi. Bisa langsung chat Tanya Marlo aja

    BalasHapus
  10. Ooh ini tyt apl untuk edukasi HIv gt y mba. Ak kr sekedar jd tmn curhat. He.. Krn HIV tdk untuk dijauhi penderitanya ya.

    BalasHapus
  11. Kehadiran chatbot Tanya Makro bisa membantu masyarakat yang ingin tahu lebih mendalam soal HIV/AIDS agar bisa paham bagaimana pencegahannya dengan baik

    BalasHapus
  12. Mau tanya ini dan itu sama Tanya Marlo. Tapi apa daya kalau aku udah 2 tahun ini nggak pakai aplikasi LINE lagi.

    BalasHapus
  13. Fiturnya bagus banget ya Tanya Marlo ini. Eyecatching, pas buat remaja. Maksudnya jg bagus, edukasi AIDS.

    BalasHapus
  14. penting banget ini mbak bisa dapat pengetahuan soal hiv aids soalnya di masyarakat banyak salah paham

    BalasHapus
  15. Keren dan inovatif! fitur keren dan informatif banget! Sangat cocok dengan anak muda sekarang. Bisa lgsg akses lewat platform digital

    BalasHapus
  16. Harus instal line ya supaya bisa chit chat dengan Marlo mba? Cocok nih buat lifestyle anak muda ya. Bisa konsultasi jodoh nih.

    BalasHapus
  17. Wah menarik nih soalnya penting untuk remaja menyadari bahaya HIV AIDS yang mengintai. Nice job!

    BalasHapus
  18. Keren banget udah ada inovasi platform kayak Tanya Marlo ini. Orang orang jadi bisa lebih tau seputar HIV dan aids tapi privacynya tetap terjaga

    BalasHapus
  19. Kalau soal hiv/aids ini kayaknya masih banyak yang alergi ya sama penyakitnya. Semoga aja dengan adanya tanya marlo ini masyarakat bisa lebih banyak tahu perihal hiv/aids

    BalasHapus