Selasa, 15 Agustus 2023

#3MPlusVaksin Cara Efektif Cegah & Kendalikan Demam Berdarah

(Sumber foto : Freepik)

Saat musim hujan tiba, satu hal yang paling saya waspadai adalah meningkatnya populasi nyamuk demam berdarah yakni Aedes Aegypti. Apalagi jika imunitas anak-anak bahkan bayi yang masih rendah, mereka akan lebih rentan terkena penyakit. Seperti yang kita ketahui bersama penyakit demam berdarah ini juga bisa menyerang segala usia termasuk orang dewasa, itulah kenapa kita harus tetap waspada.


Menjaga kesehatan keluarga merupakan salah satu tugas utama dan paling terpenting bagi seorang ibu, pastinya sangat sedih jika ada salah satu anggota keluarga yang sakit, apalagi bisa sampai terkena Demam Berdarah.

Untuk itu wajib bagi kita untuk lebih memahami apa dan bagaimana Demam Berdarah bisa menyebar, cara termudah untuk mendapatkan informasi yaitu dengan adanya sosialisasi atau penyuluhan dilingkungan rumah atau bisa juga melalui internet. Kita bisa langsung mengunjungi situs web yang mengulas tentang penyakit Demam Berdarah dengan lengkap.



Pada Minggu (14/5) saya berkesempatan hadir di acara Talkshow yang diselenggarakan oleh IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) dengan mengusung tema "Bincang Santai Tentang Demam Berdarah Dengue" yang digelar di Caroline Astor Ballroom The St. Regis Hotel, Jakarta. Para peserta yang hadir pun dapat mengikuti keseruan kuis dan bisa berfoto di 360 photo booth.

Bincang Santai yang dipandu oleh dr.Madeleine ini menghadirkan para narasumber untuk sharing ilmu dan pengalamannya tentang DBD :

  • dr.Fita Moeslichan Sp.A, Dokter Spesialis Anak
  • Ringgo Agus dan Sabai Morschek, Pasangan Selebriti 
  • Tika Bisono, Psikolog
  • dr.Madeleine Ramdhani Jasin, Sp.A(K), Moderator Acara.


Pengertian Tentang Demam Berdarah 


Bincang Santai dimulai dengan pemaparan yang disampaikan oleh dr. Fita Moeslichan, Sp.A, bahwa Demam Berdarah adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue yang ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti.
 
Nyamuk Aedes Aegypti yang berwarna hitam putih ini hidup di berbagai wilayah negara tropis dan sub-tropis.  Ternyata penyakit Demam Berdarah terbagi menjadi 2 (dua) jenis dan kita wajib ketahui perbedaannya, yaitu : 

1. Demam Dengue
Gejala-gejala yang muncul berupa demam tinggi, sakit kepala, nyeri pada belakang mata dan nyeri pada persendian. Demam akan berlangsung kurang lebih 5 hingga 7 hari dan pasien juga mengalami mual, muntah, dan diare.

2. Demam Berdarah Dengue 
Pada demam berdarah ditemukan bercak perdarahan di kulit (bercak merah-merah), BAB berdarah (bisa juga BAB-nya warna hitam), muntah darah dan mimisan. 

Gejala Demam Berdarah yang dialami bagi sebagian orang mungkin tergolong ringan, jadi sering kali disalahartikan sebagai gejala flu biasa, umumnya dapat berlangsung hingga 10 hari, dan bisa sembuh dengan sendirinya seiring meningkatnya imunitas tubuh.

Harus tetap waspada dan sebaiknya segera pergi memeriksakan diri ke dokter jika dirasa mengalami gejala Demam Berdarah yang berbahaya, seperti :

  1. Fase Demam : demam mendadak tinggi, terus menerus , disertai nyeri kepala, nyeri otot seluruh badan, nyeri sendi, kemerahan pada kulit, khususnya kulit wajah (flushing). Gejala lain seperti nafsu makan berkurang, mual, dan juga muntah

  2. Fase Kritis : paling sering terjadi pada hari ke-4–6 (dapat terjadi lebih awal pada hari ke-3 atau lebih lambat pada hari ke–7) sejak dari mulai sakit demam. 


Melalui Website https://cegahdbd.com dan akun instagram @cegahdbd.id kita bisa mengetahui data lengkap mengenai Demam Berdarah, seperti pada paruh pertama ditahun 2022, Indonesia melaporkan telah diatas 140 ribu kasus yang tersebar di 34 provinsi dan 470 kota terjangkit.


Website tersebut juga berisikan Data Statistik Demam Berdarah, Penyebaran Demam Berdarah, Jenis-Jenis Virus Demam Berdarah, Mitos dan Fakta tentang Demam Berdarah, hingga Cara Pencegahan Demam Berdarah seperti 3MPlus, Fogging dan Vaksin.



Faktor Risiko Terjadinya Demam Berdarah



Indonesia sebagai negara endemis Demam Berdarah, mengalami peningkatan kasus yang biasanya terjadi pada awal musim penghujan. Seperti yang kita ketahui bersama, Demam Berdarah dapat menginfeksi siapa saja tanpa memandang bulu, wilayah tempat tinggal, status pekeriaan bahkan usia.


Pengalaman terjangkit Demam Berdarah juga pernah dialami oleh anak kedua dari pasangan selebriti Ringgo dan Sabai, diusianya yang ke-13 bulan, Mars pernah mengalami sakit Demam Berdarah. Kejadian ini akhirnya membuat Ringgo dan Santai lebih waspada lagi terhadap kebersihan rumahnya dan melakukan berbagai langkah pencegahan dengan 3M Plus Vaksin.


Pengalaman berbeda ternyata juga pernah dialami oleh Tika Bisono M.Psi, Psikolog, duka mendalam karena kehilangan buah hati yang bernama Janika Ramadhani Putri yang masih berumur 10 tahun karena penyakit Demam Berdarah. Walaupun banyak kenangan indah bersama Janika, Tika Bisono harus tegar dan bangkit kembali. Kini beliau pun ikut memberikan dukungannya kepada pihak Pemerintah untuk memberikan edukasi seputar Demam Berdarah secara luas kepada masyarakat.



Tika Bisono memaparkan bahwa ada 7 (tujuh) Pendekar yang bisa kita andalkan untuk bersinergi memberantas penyakit Demam Berdarah ini. Tujuh Pendekar tersebut dimulai dari lingkungan RT, lingkungan RW, Ibu PKK, Majelis Taklim, Karang Taruna, Tokoh Musholla dan Tokoh Masyarakat.


Jika Tujuh Pendekar ini bekerjasama dan dibarengi dengan penerapan 3M dan juga pengenalan lebih jauh tentang  Vaksin Demam Berdarah tentu saja sangatlah berarti dan menjadi cara efektif cegah dan kendalikan Demam Berdarah.



Cara Mencegah Demam Berdarah


Bagaimanapun, mencegah lebih baik daripada mengobati. Oleh karena itu, bentengi diri kita dengan melakukan berbagai cara mencegah demam berdarah dengan langkah-langkah berikut ini :


1. Penerapan 3M Plus

  1. Menguras dan membersihkan tempat penampungan air

  2. Menutup tempat genangan dan penampungan air

  3. Mendaur ulang barang - barang bekas


Plus atau upaya tambahan yang bisa kita lakukan sebagai berikut :

 

  1. Memasang kawat antinyamuk di jendela dan pintu rumah

  2. Menyebarkan bubuk larvasida di tempat penampungan air

  3. Menanam tanaman pengusir nyamuk

  4. Menggunakan kelambu saat tidur

  5. Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk

  6. Menggunakan losion antinyamuk atau menggunakan obat nyamuk dalam bentuk semprot, obat nyamuk bakar, dan elektrik

  7. Bergotong royong membersihkan lingkungan


2. Pengasapan Fogging 

Selain rutin melindungi rumah pakai obat nyamuk semprot atau obat nyamuk bakar, penting juga untuk membiasakan kegiatan fogging. Fogging adalah cara pencegahan demam berdarah (DBD) secara massal dengan penyemprotan obat nyamuk yang mampu menjangkau area lebih luas.


3. Melakukan Vaksin Demam Berdarah

Menurut dr.Fita dalam acara "Bincang Santai Tentang Demam Berdarah", vaksin seseorang dapat menurunkan risiko terinfeksi terkena Demam Berdarah. Pemberian vaksin merupakan salah satu upaya untuk mencegah terjadinya infeksi demam berdarah. Kira-kira apa saja yang harus kita ketahui tentang Vaksin Demam Berdarah ini ya





Tentang Vaksin Demam Berdarah


Vaksin Demam Berdarah berisikan virus dengue hidup yang telah dilemahkan. Virus dengue ini terbagi menjadi empat jenis, yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4. Jadi, manfaat vaksin Demam.Berdarah adalah dapat melindungi tubuh dari keempat jenis virus penyebab Demam Berdarah.


Pemberian vaksin lebih difokuskan untuk seseorang yang sebelumnya pernah terinfeksi virus dengue, karena fungsi vaksin Demam Berdarah sendiri adalah untuk mengurangi risiko keparahan dari gejala Demam Berdarah yang akan dialaminya kelak.


Yang perlu kita lakukan adalah dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat setiap hari, cegah penyebaran virus Demam Berdarah dengan 3M Plus Vaksin, tentunya vaksin Demam Berdarah yang telah disetujui di Indonesia menunjukkan perlindungan terhadap penyakit demam berdarah dan umumnya dapat ditoleransi dengan baik.


Demam Berdarah tidak boleh dianggap remeh, karena bisa berakibat fatal, karena dari tahun ke tahun jumlah kasus demam berdarah ini terus meningkat sehingga tetap diperlukan upaya tambahan yang dapat melengkapi pengendalian demam berdarah yaitu dengan vaksin Demam Berdarah.


Sebenarnya apa saja sih yang harus kita perhatikan saat kita akan melakukan Vaksinasi Demam Berdarah



Q&A Tentang Vaksinasi Demam Berdarah


Q : Apakah perlu konsultasi dengan Dokter tentang vaksin Demam Berdarah? 

A : Perlu, sebaiknya sebelum kita melakukan vaksin Demam Berdarah banyak hal yang bisa kita tanyakan kepada dokter apalagi, jika vaksinasi diberikan untuk keluarga kita juga, sehingga melindungi tidak hanya anak kita saja namun juga anggota keluarga yang lain. 

Q : Apa yang perlu diperhatikan dalam pemberian Vaksin Demam Berdarah? 

A : Perhatikan rentang usia, indikasi, butuh atau tidaknya screening pre-vaksinasi, dosis dan interval pemberian vaksin, efikasi dan keamanan yang tentunya dapat dikonsultasikan langsung dengan dokter 

Q : Siapa yang bisa menerima Vaksin Demam Berdarah ini?

A : Vaksin demam berdarah yang terdaftar di Indonesia mencakup usia 6-45 tahun.


Dengan memberikan vaksin Demam Berdarah pada anak usia 6 tahun hingga orang dewasa usia 45 tahun, maka diharapkan hal ini dapat menurunkan risiko penyebaran virus dengue serta mencegah Si Kecil mengalami Demam Berdarah. Jadi, kita pun bisa lebih tenang dengan tetap melakukan program 3M Plus, yaitu menguras, menutup, dan memanfaatkan kembali limbah barang bekas yang bernilai ekonomis (daur ulang), serta melakukan hal lainnya seperti memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi, gotong royong membersihkan lingkungan, dan memeriksa tempat-tempat penampungan air.

Yuk cegah Demam Berdarah dengan #3MPlusVaksin


C-ANPROM/ID/QDE/0114 | Aug 2023


























0 komentar:

Posting Komentar