Selasa, 08 Februari 2022

Peringatan Hari Gizi Nasional 2022 : Bersama, Kita Cegah Stunting Selalu Penting

 


Kalau ditanya, kira-kira apa sih salah satu aset yang paling berharga dalam hidup kita? Buat saya sendiri atau mungkin juga untuk kebanyakan orang, kesehatan tentunya menjadi salah satu aset yang paling berharga, baik itu kesehatan fisik maupun mental.

Bicara tentang kesehatan, tidak cukup hanya dengan berolah raga secara rutin saja sih sebenarnya, menerapkan pola hidup sehat dan perbaikan gizi lebih diarahkan pada gizi seimbang juga tidak kalah pentingnya.

Menjaga gizi tentu memiliki alasan, dimana gizi yang tercukupi akan memberikan kesehatan bagi tubuh kita sendiri.

Dalam rangka Peringatan Hari Gizi Nasional ke-62, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyelenggarakan konferensi virtual pada Kamis (3/2), yang bertemakan 'Cegah Stunting Selalu Penting'.

Saat ini Indonesia masih dihadapkan dengan berbagai permasalahan gizi, terutama gizi kurang atau stunting dan gizi lebih atau obesitas. Permasalahan gizi ini tidak hanya terjadi di Indonesia tapi juga di dunia, bahkan permasalahan ini menjadi fokus secara global.

Berdasarkan survei Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021 menyebutkan prevalensi stunting sebesar 24,4%. Angka ini masih jauh dari angka prevalensi yang ditargetkan dalam RPJMN 2020-2024, yakni 14%.

Sementara itu, berdasarkan Riskesdas 2018 prevalensi obesitas pada Balita sebanyak 3,8% dan obesitas usia 18 tahun ke atas sebesar 21,8%. Target angka obesitas di 2024 tetap sama 21,8%, upaya diarahkan untuk mempertahankan obesitas tidak naik. Ini merupakan upaya yang sangat besar dan cukup sulit.

Mengingat dampak dari masalah gizi stunting dan obesitas berdampak pada jangka pendek dan jangka panjang. Karena kedua masalah gizi ini menjadi indikator pembangunan kesehatan bangsa yang berpengaruh terhadap kualitas generasi penerus.

Pada anak stunting, terjadi gagal tumbuh, ini ditunjukkan tinggi badan pendek dan perkembangan intelektual terhambat. 

Dalam jangka panjang berdampak pada gangguan metabolik, meningkatkan risiko obesitas, diabetes, stroke, serta jantung.

Jadi, tubuh anak menjadi pendek itu bukan hanya salah satu dampak dari stunting saja,  perkembangan intelektualnya anak pun akan terhambat.

"Upaya strategis yang harus dilakukan untuk mencegah dan mengatasi masalah gizi terutama stunting dimulai dengan deteksi dini. Kegiatan dilakukan melalui pemantauan pertumbuhan dan perkembangan secara rutin di Posyandu."
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin

Artinya remaja sehat bergizi baik kemudian calon pengantin yang sehat dan bergizi baik merupakan langkah awal mencegah anak stunting.

Pencegahan Stunting Selalu Penting

Dimasa pandemi ini tentunya berdampak pada pemenuhan gizi anak, terlebih lagi pola pikir bahwa makanan sehat itu adalah mahal. 

Lalu, bagaimana caranya ya agar bisa menerapkan gizi seimbang?
Sebab, menurut Ibu Sisca Wulandari dari Tanoto Foundation, masih banyak masyara, terutama orang tua yang belum paham soal stunting.

Tidak hanya sosialiasi dan edukasi, perlunya juga mau belajar dan kesadaran terkait stunting bagi para orang tua khususnya. Karena kesadaran diperlukan untuk masa depan anak.

Beberapa penyebab stunting ialah praktek pengasuhan yang kurang baik dari orang tua, termasuk kurangnya pengetahuan ibu mengenai kesehatan dan gizi sebelum dan pada masa kehamilan, serta setelah ibu melahirkan.

Pencegahan stunting dimulai dari porsi isi piring dengan kandungan gizi seimbang, salah satunya untuk pembentukan kolagen bagi kebutuhan tulang rawan. Tetapi secara umum kalau sudah makan 3 jenis lauk pauk setiap hari maka semua kebutuhan asam amino esensial untuk pembentukan kolagen sudah terpenuhi.

Untuk pencegahan stunting dari awal, kesadaran IMD (Inisiasi Menyusui Dini) pada ibu sangatlah penting, karena 1000 hari pertama kehidupan sangat vital.

Oleh karena itu, penting untuk dilakukan edukasi bahwa ASI adalah nutrisi paling penting bagi bayi termasuk ketentuan dalam pemberian makanan pendamping bagi bayi.

Untuk mencegah stunting sejak awal adalah jangan sampai penambahan berat badan ibu hamil tidak mencukupi. Jadi penambahan berat badan ibu hamil itu adalah faktor utama.

IMD sangat penting karena dapat cegah stunting selalu penting.
Ninik Sukotjo (UNICEF Indonesia)

Ibu memang memegang peran penting dalam pencegahan stunting selalu penting, tapi perlu di support oleh orang terdekat. Yang tidak kalah penting adalah support system dari keluarga. Karena masalah stunting, perlu diatasi dari segala faktor.

Dan untuk obesitas, pahami penyebab obesitas atau kegemukan. Obesitas bukan hanya disebabkan karena kurang aktivitas fisik dan makanan, tapi banyak penyebabnya.

Jika pada orang dewasa atau remaja obesitas bisa bisa karena stres yang menimbulkan inflamasi, inflamasi menimbulkan penumpukan lemak. Selain itu kurang tidur atau kelebihan tidur yang meningkatkan hormon ghrelin jadi pembawaannya lapar.

Mulailah dengan mengelola faktor penyebab utama seperti stres, terus jangan sampai stres, harus perbanyak aktivitas fisik dan mengatur waktu tidur, pantau berat badan dan lingkar pinggang.

Mengkonsumsi aneka ragam makanan, membiasakan perilaku hidup bersih dan sehat, kemudian mempertahankan berat badan normal, dan melakukan aktivitas fisik di semua kelompok umur.



Mengenai kebiasaan mengkonsumsi makanan yang kurang sehat di masyarakat, untuk mengubahnya memang tidak mudah. 

Sehingga mentoring tetap diperlukan agar kesadaran masyarakat untuk memilih mengkonsumsi makanan sehat jadi terbentuk.

Karenanya, ada inisiatif Unilever Indonesia dalam perbaikan nutrisi dan stunting, standar nutrisi internal yaitu 87% produk sudah selaras dengan standar WHO.

Selain itu PT Unilever juga berkomitmen untuk memproduksi produk-produk yang berkualitas dan aman untuk dikonsumsi bagi keluarga Indonesia.

Unilever adalah perusahaan multinasional yang bergerak di bidang produk sehari-hari, mulai dari produk rumah tangga sampai soal makanan yang berkaitan dengan gizi. Unilever sendiri punya komitmen untuk bantu pemerintah mengurangi angka stunting.

Adanya peran swasta dalam menangani masalah stunting sangat diperlukan. Karena stunting adalah masalah bersama. 

Berarti pemerintah dan swasta bisa bersinergi dalam mengatasi masalah stunting juga gizi buruk di masyarakat.

Dengan adanya pemanfaatan pangan lokal, jadi semakin memudahkan masyarakat untuk mengimplementasikan pemenuhan gizi seimbang untuk keluarga.

Ayo, bersama kita cegah stunting selalu penting!













 


0 komentar:

Posting Komentar