Selasa, 30 November 2021

Festival Budaya Anak Ceria 2021 : Anak Ceria, Sehat Bebas Stunting Dan Tetap Kreatif Di Masa Pandemi

 
Para nara sumber dalam sesi talkshow : 
KH. Habiburrahman El Shirazy, Lc, MA, Dr. Bambang Widianto, S.S, M.S., M.E.S, Dr. Helvy Tiana Rosa, M. Hum dan Dr. Zahrotun Nihayah, M.Si

Hingga saat ini pandemi Covid-19 masih melanda seluruh dunia, namun rasa optimis tetap harus terus dihadirkan, khususnya untuk anak-anak.

Anak-anak harus terus ceria dan sehat, tetap kreatif, dan selalu optimis akan naungan rahmat Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Ada banyak keteladanan dari Rasulullah SAW dan para salafunas shalih, tentang bagaimana menghadirkan rasa optimis dalam jiwa anak-anak. Dan ini bagian sangat penting dalam proses mendidik anak,” ungkap Kang Abik, panggilan akrab KH. Habiburrahman El Shirazy, Lc, MA (Ketua LSBPI MUI) dalam acara Festival Budaya Anak Ceria 2021 di Hotel Aviary Bintaro, Tangerang, pada Sabtu (27/11).

Dalam rangka kampanye untuk 'Anak Indonesia Bebas Stunting', Sekretariat Kabinet Republik Indonesia (SetKab RI) bersama Lembaga Seni Budaya dan Peradaban Islam (LSPBI MUI) dan Al Hadi Day Care and Preschool menyelenggarakan Festival Budaya Anak Ceria 2021 yang mengangkat tema “Anak Islam Sehat Kreatif Peduli”. Acara ini diadakan untuk menghembuskan ruh optimisme dan keceriaan pada anak.

Festival Budaya Anak Ceria 2021 digelar secara daring dan luring. Selain Kang Abik, Festival Budaya Anak Ceria 2021 juga dihadiri oleh Dr. Bambang Widianto, S.S, M.S., M.E.S (Staf Khusus Wakil Presiden), Dr. Helvy Tiana Rosa, M. Hum (Wakil Ketua LSPBI MUI) dan Dr. Zahrotun Nihayah, M.Si (Dekan Fakultas Psikologi UIN Jakarta) sebagai nara sumber.


Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga S. Uno

Festival Budaya Anak Ceria ini merupakan event yang ditujukan untuk mengasah kreativitas anak-anak ditengah kejenuhan pandemi. Dengan berbagai aktivitas seperti Workshop, Sayembara Menulis Cerita Anak Islami, Lomba Jingle Lagu atau Yel Yel Anak Sehat Bebas Stunting, Lomba Kolase Gambar, Talkshow Parenting dan Award Day Festival Budaya Anak Ceria.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga S. Uno dalam sambutannya mengapresiasi dan berterima kasih atas kolaborasi ini, atas semangat, ide-ide baru, inovasi dan kreativitasnya, sehingga acara ini dapat berjalan dengan baik dan lancar. Harapannya adalah dapat mengimplementasikan inovasi, adaptasi dan kolaborasi dimasa pandemi ini.

Acara ini merupakan satu dari beberapa rangkaian kegiatan Festival Budaya Anak Ceria yang telah dilaksanakan sebelumnya. Dan sekaligus menjadi momen pengumuman pemenang pemenang dari semua lomba. Untuk Sayembara Menulis Cerita Anak Islami ada 3 pemenanng utama, ada 3 pemenang harapan, ada juara ke-4 sampai ke-6, dan ada 25 pemenang hiburan. Dan selanjutnya kesemua karya para pemenang akan diterbitkan oleh penerbit Republika.

Salah satu unsur anak ceria yaitu anak tidak boleh stunting.
Dr. Bambang Widianto, S.S, M.S., M.E.S (Staf Khusus Wakil Presiden)

Mencegah stunting atau gagal tumbuh harus dilakukan sejak 1000 hari pertama kehidupan anak, yang artinya, orang tua sudah harus memperhatikan kecukupan gizi sejak awal kehamilan. Hal ini sudah bisa sang ibu upayakan sejak dalam kandungan. Caranya dengan konsisten menjaga asupan makanan tetap sehat. 

Selama 1000 hari pertama kehidupan anak, dimulai dari awal kehamilan hingga 2 tahun setelah lahir sangat penting untuk memenuhi kebutuhan dasar agar tumbuh kembang optimal.

Seperti yang kita semua ketahui, proses tumbuh kembang anak berlangsung pesat dan menjadi kesempatan penting yang sangat berpengaruh pada kualitas hidup anak di masa kanak-kanak hingga beranjak dewasa.

Stunting tidak hanya menyebabkan hambatan pertumbuhan fisik dan meningkatkan kerentanan terhadap penyakit, tetapi juga mengancam perkembangan kognitif yang akan berpengaruh pada tingkat kecerdasan saat ini dan produktivitas anak di masa dewasanya kelak.

Untuk itu orang tua perlu lebih proaktif dalam mengakses berbagai informasi dan meningkatkan kesadaran tentang stunting. Juga diperlukannya peran pemerintah dalam menyediakan layanan yang berkualitas diberbagai sektor demi mencegah risiko stunting. Agar semua menyadari bahwa betapa pentingnya mencegah stunting untuk membangun anak ceria, sehat bebas stunting dan tetap kreatif di masa pandemi.




Jika dikaitkan dengan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), PAUD juga berpengaruh besar dalam menanggulagi stunting. Satuan PAUD diharapkan dapat mencatat dan melaporkan anak baru lahir dan anak hingga 2 tahun yang terdeteksi stunting kepada pusat layanan kesehatan atau Dinas Kesehatan setempat agar segera dapat diambil langkah intervensi dini.

Bukan hanya kepada sang ibu saja pengasuhan anak dibebankan, tapi kehadiran sosok sang ayah yang dibutuhkan oleh anak juga tidak kalah pentingnya. 

Anak itu tidak butuh superman, tapi butuh sosok fatherman.
Dr. Zahrotun Nihayah, M.Si (Dekan Fakultas Psikologi UIN Jakarta)

Sesibuk apapun seorang ayah, upayakanlah untuk selalu memiliki waktu untuk anak. Sekedar menemani belajar atau bermain dengan anak tidak akan menghilangkan kewibawaan seorang ayah. Justru hal ini dapat membuat anak merasa senang dan bangga kepada ayahnya.

Dalam keluarga, peran orang tua sangat diperlukan, bukan hanya salah satu orang tuanya saja, tapi kedua orang tua (ibu dan ayah) dalam membangun karakter anak. Anak-anak yang terlahir saat ini merupakan generasi digital, yang tentu saja berbeda jauh dengan zaman orang tuanya.

Dizaman digital saat ini, informasi apapun dapat dengan mudah diakses oleh anak-anak kita, untuk itu kita sebagai orang tua sebaiknya hadir untuk mendampingi anak, memberi pengertian, menjadi teman curhat atau bahkan menjadi tempat untuk sharing tentang apapun yang dibutuhkan anak.

Kang Abik juga menjelaskan bahwa untuk bisa menasihati anak dengan baik, dibutuhkan kedekatan antara orang tua dengan anak. Jika tidak ada kedekatan dengan anak, maka anak akan menganggap nasihat yang orang tua berikan seperti angin lalu saja. Jadi, dekati dulu anak, baru menasihatinya.

Semoga acara Festival Budaya Anak Ceria bisa terus berjalan disetiap tahunnya, sebagai wadah agar anak-anak Indonesia bisa menciptakan karya-karya dan menyalurkan ide-ide kreativitas mereka agar tetap ceria, sehat bebas stunting dan tetap kreatif serta peduli.

Mengenal Lebih Dekat Al Hadi Day Care


Al Hadi Day Care merupakan tempat penitipan anak yang memiliki konsep Islami dan berakhlaqul karimah. Digagas oleh seorang Mommy muda yang memang memiliki basic pendidik dan memiliki jiwa kepedulian sosial yang tinggi yaitu Hj.Anifah Qowiyatun S.Sos.I.

Gagasan itu muncul ketika Bunda Anifah memutuskan untuk cuti mengajar selama setahun, demi menjaga sang buah hati. 

Dari situlah Bunda Ani berfikir untuk mendirikan tempat penitipan anak atau daycare. Hal ini bertujuan agar para orang tua yang ingin tetap bekerja bisa tenang meninggalkan buah hatinya. Sehingga mereka tak perlu khawatir lagi, karena anaknya akan diasuh dan diurus oleh orang yang tepat.

Untuk informasi, pendaftaran, dan harga, Moms bisa menghubungi nomor 081289497397 (Bunda Ani) || 081316564360 (Miss Titin)
Alamat:
Yayasan Al Hadi
Jl.Tolo ll no 3c Srengseng, Kembangan, Jakarta Barat 11630, 021-22959176
Email: alhadidaycare2@gmail.com || www.alhadi-daycare.com

1 komentar:

  1. Senang ya Mba bisa menghadiri acara ini. Banyak ilmu yang didapat. Bisa kangen-kangenan pula... hihihi. Semoga bisa kumpul bareng lagi ya?

    BalasHapus