Selasa, 05 November 2019

Serunya Zona Ceria GERMAS SDN Rawa Barat 05 Jakarta Selatan, Isi Piringku Penuhi Gizi Seimbang Harianku


dr. Rizkiyana Sukandhi Putra, M.Kes dan Kepala Sekolah 
SDN Rawa Barat 05 Pagi Rosmaida Sihombing, S.pd 
di acara Zona Ceria GERMAS

Para orang tua, termasuk saya nih, pastilah menginginkan buah hatinya mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Sangat besar keinginan para orang tua, juga saya tentunya untuk meraih harapan tersebut dan faktor gizi menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan.

Serunya Zona Ceria GERMAS di SDN Rawa Barat 05 Jakarta Selatan

Gizi seimbang bisa dicapai dengan memberikan nutrisi dan memperhatikan asupan anak-anak. Namun, tidak bisa kita pungkiri juga kalau anak di usia 2-12 tahun memang memiliki masalah dengan makanan. Saat mereka sulit makan, asupan gizi seimbang juga sulit untuk dicapai.


Untuk itu Departemen Kementerian Kesehatan dan Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat berkerjasama dengan stasiun televisi RTV aktif mengkampanyekan pentingnya GERMAS kepada siswa-siswi Sekolah Dasar dan para wali murid selaku orang tua pendamping yang diajak ikut serta dalam memeriahkan acara Zona Ceria Goes to School yang berlangsung pada hari Kamis (31/10) di SDN Rawa Barat 05, Jakarta Selatan.

Perhelatan Zona Ceria GERMAS ini menargetkan khusus bagi peserta siswa-siswi Sekolah Dasar mulai dari usia 6-12 tahun dengan sasaran para peserta didik sebanyak 500 siswa dan siswi yang ada ditiap sekolah.

Tari tradisional Sirih Kuning

Atraksi Pencak Silat

Senam Cuci Tangan

Ada banyak kegiatan yang berlangsung di acara Zona Ceria GERMAS, diantaranya adalah:
  1. Pentas Seni, pertunjukan pentas seni dari siswa-siswi SDN Rawa Barat 05, Jakarta menampilkan tari tradisional Sirih Kuning, modern dance, paduan suara, atraksi Pencak Silat, Senam Cuci Tangan dari dokcil dan dilanjutkan dengan atraksi sulap dan dongeng oleh kak Maulana.
  2. Lomba Mewarnai, lomba diikuti oleh siswa-siswi dari kelas 1 hingga kelas 3 Sekolah Dasar.
  3. Lomba Kreasi Sarapan Sehat, untuk lomba ini pesertanya adalah ibu-ibu komite sekolah agar selalu dapat berkreasi membuat sarapan sehat untuk si buah hati agar selalu semangat belajar di sekolah.
  4. Seminar Parenting Isi Piringku. Seminar ini dihadiri oleh Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Bapak dr. Rizkiyana Sukandhi Putra, M.Kes dan dr. Tan Shot Yen, M.Hum yang merupakan salah satu nominasi Wanita Inspiratif pada tahun 2014.

Isi Piringku Penuhi Gizi Seimbang Harianku

Ngomong-ngomong mengenai gizi, masih ingatkah kita dengan slogan '4 sehat 5 sempurna'?

Slogan itu memang sudah sangat familiar di kalangan masyarakat umumnya. Namun, kementerian kesehatan telah mengkampanyekan slogan baru yaitu 'Isi Piringku' sebagai pengganti slogan '4 Sehat 5 Sempurna' untuk pedoman konsumsi sehari-hari dalam memenuhi gizi seimbang.


Pada sesi Seminar Parenting ini Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat dr. Rizkiyana Sukandhi Putra, M.Kes mengingatkan bahwa Isi Piringku merupakan pedoman agar masyarakat paham pentingnya makan sehat dengan gizi seimbang.

Harapannya adalah agar seluruh masyarakat Indonesia mengetahui Isi Piringku demi terwujudnya bangsa Indonesia sehat, kuat, dan berdaya saing. Pemahaman masyarakat mengenai nutrisi sangatlah penting, karena Indonesia masih menghadapi masalah gizi kurang, stunting, dan kurus. Namun, disisi lain dihadapkan pada masalah obesitas dan berbagai penyakit tidak menular (PTM) berbahaya, seperti diabetes, hipertensi, penyakit jantung, dan stroke.

Terdapat beberapa perbedaan mendasar antara konsep 4 Sehat 5 Sempurna dan Isi Piringku. Kalau 4 sehat 5 sempurna itu menganggap susu sebagai pangan yang sempurna. Padahal susu bukan satu-satunya yang menyempurnakan bahan pangan lainnya. Selain itu, konsep 4 sehat 5 sempurna juga tidak membicarakan porsi, sehingga kini Indonesia dihadapkan dengan masalah obesitas disamping malnutrisi di beberapa daerah pelosok. Itu sebabnya, dalam slogan ‘Isi Piringku’ Kementerian Kesehatan menerapkan porsi bagi masing-masing bahan pangan.

dr. Tan Shot Yen yang juga selaku Pakar Kesehatan sekaligus Ahli Gizi Nasional menilai bahaya kesalahan pola makan sehat juga menyebabkan stunting bagi anak-anak. Ia pun menegaskan pentingnya pemenuhan gizi seimbang pada 1.000 hari pertama anak.


"Nggak hanya membuat pertumbuhan terhambat, stunting juga menyebabkan perkembangan anak tidak optimal," pungkas dr. Tan.

dr. Tan menekankan bahwa Tanah Air kita telah menyediakan berbagai makanan sehat dari alam mulai dari sayur, buah berwarna-warni, ikan, protein nabati dan hewani lainnya.


Dalam pola konsumsi, selain sehat juga harus bergizi seimbang. Tak hanya itu, semua makanan yang dikonsumsi juga harus menyesuaikan usia, aktivitas, dan gender.

"Tidak hanya masalah enak atau tidak, tetapi konsumsilah makanan yang dibutuhkan oleh tubuh," jelas dr. Tan.


Untuk menyiapkan pola konsumsi makanan sehat dan seimbang, dr. Tan juga menekankan pentingnya membuat perencanaan menu. Ia mencontohkan santan bukan makanan yang harus benar-benar dihindari jika dikonsumsi secara terjadwal.

Isi Piringku menggambarkan porsi makan yang dikonsumsi dalam satu piring yang terdiri dari 50 persen buah dan sayur, dan 50 persen sisanya terdiri dari karbohidrat dan protein.


Kampanye Isi Piringku juga menekankan untuk membatasi gula, garam, dan lemak dalam konsumsi sehari-hari. Paling banyak konsumsi gula seseorang ialah empat sendok makan per hari, garam satu sendok teh, dan lemak atau penggunaan minyak goreng maksimal lima sendok makan.


Makanan Pokok (Sumber Karbohidrat)




Makanan pokok adalah pangan yang mengandung karbohidrat yang sering dikonsumsi atau telah menjadi bagian dari budaya makan berbagai etnik di Indonesia sejak lama. Makanan pokok beragam sesuai dengan keadaan tempat dan budaya serta kearifan lokal contohnya beras, jagung, singkong, ubi, talas, sagu dan produk olahannya (roti, pasta, mie, dll). Dalam konsep “Isi Piringku” porsi karbohidrat sekali makan sebanyak 2/3 dari ½ Isi Piringku. Syarat makanan dijadikan sebagai makanan pokok yaitu mengandung karbohidrat (Hidrat Arang/HA, bersifat menyenangkan, rasanya netral, murah harganya, mudah ditanam, mudah didapat, mudah diolah dan dapat disimpan lebih lama.


Lauk-Pauk (Sumber Protein)



Lauk-pauk terdiri dari pangan sumber protein hewani dan pangan sumber protein nabati. Laku-pauk hewani berupa daging (sapi, kambing, rusa, dll), ikan termasuk hasil laut, telur, susu dan hasil olahannya. Sedangkan lauk-pauk nabati berupa tahu, tempe, kacang-kacangan (kacang merah, kacang tanah, kacang hijau, dll). Dalam konsep “Isi Piringku” porsi lauk-pauk sekali makan sebanyak 1/3 dari ½ Isi Piringku.


Buah-Buahan (Sumber Vitamin dan Mineral)
Buah-buahan merupakan sumber berbagai vitamin (Vit A, B, B1, B6, C), mineral, dan serat pangan. Sebagian vitamin, mineral yang terkandung dalam buah-buahan berperan sebagai anti oksidan. Dalam konsep “Isi Piringku” porsi buah-buahan sekali makan sebanyak 1/3 dari ½ Isi Piringku.


Sayur-Sayuran (Sumber Vitamin dan Mineral)
Sayuran merupakan sumber vitamin dan mineral terutama karoten, Vit A, Vit C, zat besi dan fosfor. Sebagian vitamin, mineral yang terkandung dalam sayuran berperan sebagai antioksidan. Beberapa sayuran dapat dikonsumsi mentah tanpa dimasak terlebih dahulu sementara yang lainnya dapat dimasak dengan cara dikukus, direbus dan ditumis. Dalam konsep “Isi Piringku” porsi sayur-sayuran sekali makan sebanyak 2/3 dari ½ Isi Piringku.



Bukan hanya gizi seimbang dari Isi Piringku saja yang harus dipenuhi, tapi juga harus didukung dengan Aktivitas Fisik yang dilakukan minimal 30 menit setiap hari, Memantau Berat Badan setiap bulan, Cuci Tangan Pakai Sabun dengan air mengalir dan Minum Air 8 Gelas sehari untuk mengoptimalkan Gaya Hidup Sehat.

Ayo, mulai biasakan Gaya Hidup Sehat dari diri sendiri dan tingkatkan asupan buah dan sayur serta mengurangi makanan instan sebagai salah satu pilihan hidup sehat dan bagian dari budaya PHBS dan GERMAS.









1 komentar: